Aceh Tengah - Pendangkalan akidah dan budaya
pergaulan bebas hingga saat kian gencar-gencarnya 'menyerang' Dataran
Tinggi Gayo. Karena banyak terlihat wanita berpakaian ketat dan minim.
Tengku H. M. Saleh Syamaun, saat Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW 1435
H, di Kampung Jeget Ayu Kecamatan Jagong Jeget, Aceh Tengah (Ateng),
kemarin (14/1) mengatakan, justru kaum Adam justru ebih sopan ketimbang
kaum Hawa.
"Saat ini kaum laki-laki memakai pakaian yang lebih sopan dibandingkan perempuan.
Budaya pemakaian celana ketat saat ini menjamur tidak hanya pada remaja
putri namun juga kaum ibu," ujar M. Saleh dihadapan ratusan masyarakat
yang didominasi para remaja yang tergabung dalam Badan Komunikasi Pemuda
dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Jagong Jeget.Semestinya, sebagai
generasi penerus diharapkan mampu menjadi benteng pertahanan dari budaya
yang 'memabukkan'. Menurut M. Saleh, ada dua racun yang sekarang tengah
menggerogoti umat Islam, yaitu pendangkalan akidah dan dan pergaulan
bebas. "Sasaran utamanya terutama kaum perempuan dan generasi muda pada
umumnya, yang tidak sesuai dengan Syariat Agama Islam," katanya.
Yang cukup mencengangkan, budaya khalwat (mesum) juga juga kian merambah
kepada umat Muslim. Pemandangan ini menjadi problem besar dan sangat
membuat resah. Pasalnya, masih menurut Tengku M. Saleh Syamaun, telah
banyak objek wisata yang kerap dimanfaatkan para remaja untuk pacaran
yang menjurus kepada perbuatan zina. "Seharusnya Generasi muda
seharusnya menjadi benteng kokoh pembela agama. Dalam momen peringatan
Maulid Nabi ini, sebagai masyarakat dan generasi muda, agar dapat
meneladani Nabi Muhammad SAW sehingga dicintai Allah," pesannya.
Sementara, Bupati Ateng, Nasaruddin, saat berbicara dihadapan Pemuda dan
Pemudi Jagong Jeget tersebut, mengimbau sebagai pemuda dan generasi
masa depan agar mengambil alih pembangunan. Untuk mewujudkan generasi
yang tangguh dan dapat diandalkan, menurut orang nomor satu di Ateng
ini, menekankan harus memiliki karakter yang ikhlas."Setiap pekerjaan
yang dilakukan harus dilandasi dengan keikhlasan dan yakin akan mendapat
balasan yang setimpal dengan amal perbuatan yang dilakukan tersebut,"
kata Pak Nas, sapaan Bupati Ateng.
Dia juga menghimbau agar pemuda dapat menjaga 'panca indra' dari
perbuatan yang tidak sesuai atau dilarang oleh Agama Islam. Para pemuda
juga diminta Pak Nas untuk menghindari kegiatan yang ia nilai tidak
membawa manfaat bagi diri sendiri dan masyarakat. "Buat apa duduk
berjam-jam di warung kopi atau di simpang-simpang jalan, serta berbicara
yang tidak bermanfaat," demikian Bupati Ateng. Pantauan Rakyat Aceh
hingga Selasa malam kemarin disejumlah wilayah kota berhawa sejuk itu,
peringatan Maulid Nabi diisi dengan ceramah di Masjid-masjid.
sumber : Rakyat Aceh