Belakangan ini banyak kita dengar humor-humor di masyarakat tentang Ulama yang berpolitik, sebagian ada yang mendukung dan setuju dan sebagian lagi ada yang tdak setuju dan menentang.
Bagi yang setuju mendukung mereka berpendapat tanpa masuk kedalam politik maka Ulama kecil kemungkinan bisa membuat perbaikan dalam pemerintahan, dan bagi mereka yang berpendapat bahwa Ulama jangan masuk kedalam jalur politik mereka khawatir nanti Ulama akan kena imbas dari politik yang sekarang kita maklumi bersama jauh dari norma-norma agama.
Kedua pendapat tersebut ada benarnya dan keduanya bisa diterima.
Dalam hal ini menurut pengamatan penulis kenapa Ulama perlu masuk dalam Ranah Politik, yang pertama karena Ulama mengetahui posisi mereka sebagai lampu bagi Ummat yang dengan ilmu yang Allah SWT anugrahkan kepada Ulama maka menjadikan tanggung jawab mereka kepada ummat jauh lebih berat daripada kita yang awam maka mereka punya tanggung jawab memimpin dan mendidik ummat kepada jalan agama dan menengah ummat daripada kemaksiatan yang tanggung jawab tersebut akan Allah minta pertanggungjawabannya kelak maka dari itu mereka wajib bersikap dan membuat kebijakan supaya terlepas daripada tanggungjawabnya. Yang kedua, Dizaman sekarang yang sama-sama kita saksikan bahwa kemerosotan moral dan etika telah menjamur didalam masyarakat dimana masyarakat seperti kehilangan jati dirinya sebagai ummat yang beragama, apalagi kalau kita lihat generasi muda-mudi kita yang sudah yang pergaulannya sudah jauh dari norma-norma agama, dimana keluarga kadang tidak sanggup lagi mengotrolnya disebapkan gejelok lingkungan dan pergaulannya, maka dari diperlukan sosok ulama yang mewarnai masyarakat tersebut untuk bisa membuat perubahan.
Selama ini Fungsi Ulama cuma sebagai penasehat dipemerintahan yang tidak punya kekuatan karena mereka berada diluar pemerintahan sehingga dikala ada persoalan ummat yang mau ulama ambil kebijakan tidak dapat terlaksana dengan sempurna karena ulama cuma sebagai penonton,pemerintah yang pemainnya dan petuah Ulama yang selalu ulama utarakan kepada pemerintah banyak yang tidak terealisasikan dikarenakan pemerintah kita sekarang yang dikendalikan oleh para mafia dan pengusaha yang notabene mereka mencari keuntungan dalam pemerintahan karena mindsite mereka adalah Bisnis tanpa menghiraukan norma-norma agama, mereka mencari keutungan dengan berbagai cara yang intinya apa yang mereka tabur dulu harus mereka tua dengan istilah lain dalam politik "No Free Lunch" sehingga masyarakatlah yang akhirnya terkorbankan karena nafsu mereka.
Mengingat hal yang demikian maka beberapa Ulama dan tokoh-tokoh masyarakat Bireue beberapa hari yang lalu melakukan musyawarah dan mufakat untuk kemashlahatan Agam dan Masyarakat, mereka berniat untuk mengusung salah satu calon untuk Bupati kita di Bireuen priode 2017-2022 dimana pilihan mereka jatuh kepada Sosok ulama yang berkarisma yang tidak asing lagi ditelinga kita yaitu Tgk. H. Muhammad yusuf bin wahab atau yang kita kenal dengan panggilan Ayah Sop atau TuSop.
Kenapa pilihan mereka jatuh kepada Ayah Sop karen melihat Kemampuan Ayah Sop yang Insya Allah mampu mengurus persoalan ummat yang sekarang lagi sakit dalam berbagai aspek. Dan Ayah Sop juga seorang Ulama yang dengan kehadiran ayah sop dikancah politik para Ulama Tetua kita menintip amanah untuk Ayah Sop laksanakan demi terciptanya Masyarakat yang beragama,beradapa dan sejatra demi Bireuen Tercinta, apalagi menurut kabar yang kami dengar Bireuen kedepana diwacanakan akan dijadikan sebagai kota SANTRI dan Insya Allah ini akan menjadi model bagi Aceh dan Indonesia Yaitu Bireuen kota santri pertama yang dipimpin oleh Ulama.
Maka dari itu kewajiban kita masyarakat untuk memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan untuk agama dan negara yaitu dari kalangan ulama kerena ini merupakan satu-satunya cara merebut politik dari orang jahil dan memberikan politik kepada Ulama kerna tanpa masuk dalam politik maka kecil sekali kemungkinan Ulama dapat membuat kebijakan dalam pemerintahan yang mensejahtrakan ummat dan agama....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar