foto : Ilustrasi |
Kabid Bina Marga Dinas PU Aceh Tamiang, Baihaki Ahyat MT kepada Serambi Minggu (6/1) mengatakan, pembangunan jembatan darurat di Meurandeh Paya itu sangat
mendesak sifatnya. Sebab, selama ini masyarakat sangat kesulitan ketika menuju ke pusat kecamatan di Tualang Cut. Bahkan para siswa sering terlambat, karena harus naik boat yang disubsidi oleh desa.
“Kita bangun jembatan darurat agar para siswa tak terlambat lagi ke sekolah,”ujar Baihaki Ahyat.
Dijelaskan, dana untuk pembangunan jembatan darurat tersebut bersumber dari dana swakelola Dinas PU Aceh Tamiang dengan bahannya dari batang nibong. Menurutnya, jembatan darurat itu tentunya tidak bertahan lama. Karena itu, Baihaki meminta kepada Pemrintah Aceh, agar meminjamkan satu unit jembatan bailey untuk ditempatkan di lokasi tersebut.
“Pascajembatan itu ambruk perekonomian warga juga terganggu sementara jembatan darurat yang dibangun hanya dapat dilewati roda dua saja,” ujarnya lagi.
Selama jembatan tersebut ambruk pada 24 Desember 2013 lalu, Keuchik (Datok) Meuradeh, Musliadi menanggung biaya untuk operasional boat untuk menyeberangkan warga dan siswa setiap hari. Karena itu pula, Musliadi juga mengharapkan agar Pemprov Aceh meminjamkan satu unit jembatan bailey untuk dipasang di lokasi jembatan yang telah ambruk tersebut.
Menurut Datok Musliadi, selama ini masyarakat desanya sangat sengssara ketika hendak menuju ke pusat kecamatan. Selain itu juga masyarakat kesulitan ketika mengangkut hasil pertanian dan perkebunan mereka untuk dibawa pulang ke rumah.
sumber : Serambi Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar