Banda Aceh – Untuk
meningkatkan wawasan tentang pemahaman Al-Quran yang baik dan benar,
UPTD PPQ Dinas Syariat Islam Aceh membuka kesempatan untuk belajar
Al-Quran secara gratis bagi masyarakat umum.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Syariat
Islam Aceh Prof Dr Syahrizal Abbas MA disela-sela rapat pimpinan
menyangkut evaluasi program kerja PPQ di ruang kerja Kadis Syariat Islam
Aceh, Kamis (6/2/2014).
Menuruutnya, gagasan ini dibuka untuk
meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang baca tulis Al-Quran
sekaligus peningkatan pemahaman isi kandungan Al-Quran dengan tujuan
untuk mendukung pengembangan tilawatil Quran sebagaimana intruksi
Gubernur Aceh untuk menciptakan generasi Qurani di kalangan masyarakat
Aceh.
“Mengingat pengaruh budaya asing yang
cukup gencar merambah masyarakat Aceh, sehingga berpengaruh pada
melemahnya kajian al-quran dan mahalnya biaya untuk belajar Al-Quran,
maka kami dari Dinas Syariat Islam Aceh membuka kesempatan secara
gratis untuk masyarakat umum, PNS, mahasiswa dan anak-anak untuk belajar
membaca, memahami Al-Quran,” kata Syahrizal.
“Dengan kegiatan ini semoga akan tumbuh
semangat mencintai Al-Quran dan isi kandungannya di masa mendatang,
sehingga generasi Aceh menjadi generasi Qurani sebagaimana harapankan
semua pihak,” harapnya.
Sementara itu, Kepala UPTD PPQ Aceh Drs H
Ridwan Johan, menambahkan program belajar Al-Quran gratis ini diasuh
oleh Ustad/Teungku yang ahli di bidangnya dan program ini dimulai sejak
Februari sampai November 2014 nantinya
“Kami memilih waktu selang yang dimulai
dari hari Kamis, Sabtu dan Minggu setiap jam 09.00 WIB sampai selesai
yang dipusatkan di Gedung LPTQ Aceh dalam komplek Keistimewaan Aceh,”
jelasnya.
Adapaun tenaga pengajar dalam program
ini, diantaranya Drs Jailani Mahmud H. Ahmad Rijal Lc, Drs H. Muhammad
Ibrahim, Said Rabadian dan Tgk Tarmizi. “Bagi masyarakat yang ingin
belajar, segera bisa mendaftarkan diri di sekretariar LPTQ Aceh setiap
hari kerja dengan batas maksimum 60 orang.”
“Jika nantinya lebih dari yang 60 orang
yang mendaftar, kami akan mencari solusi agar kehidupan nuansa Al-Quran
semakin hidup di bumi Aceh sesuai dengan status bumi Serambi Mekkah yang
notabene sebagai Negeri Syariat Islam,” tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar