">

Sabtu, 08 Februari 2014

Gubernur Aceh Minta Peserta Pemilu “Bermain Cantik”

Do you want to share?

Do you like this story?

Banda Aceh - Gubernur Aceh Zaini Abdullah meminta partai politik baik nasional maupun lokal peserta Pemilu legislatif 9 April 2014 “bermain cantik” untuk meraih simpati masyarakat, sehingga dapat terwujud pesta demokrasi yang berkualitas di provinsi itu.

“Saya meminta semua peserta Pemilu  ‘bermain cantik’ guna mendapatkan dukungan pemilih. Hindari kampanye yang tidak simpatik,  karena itu akan menuai sikap antipati masyarakat,” katanya di Banda Aceh, Jumat [07/02].
Disela-sela deklarasi Pemilu damai 2014, gubernur mengatakan jika komitmen Pemilu damai dipegang teguh oleh peserta dan masyarakat maka dapat dipastikan pesta demokrasi  akan menghasilkan anggota legislatif yang berkualitas dengan program-program berbasis pada kepentingan rakyat Aceh.
Untuk mendorong hasil yang terbaik, Zaini Abdullah juga mengajak berbagai elemen masyarakat di Aceh  ikut mengawal pelaksanaan Pemilu 2014 agar bisa berlangsung bersih, tertib, damai dan demokratis.
Oleh karena itu, ikrar tersebut diharapkan menjadi momentum untuk memperkuat semangat persaudaraan dan kebersamaan, sehingga Pemilu 2014 benar-benar menjadi ajang kompetisi untuk menarik simpati masyarakat, bukan ajang saling menjatuhkan antarsesama peserta.
“Lewat ikrar itu mari kita bangun kedewasaan berpolitik dan berdemokrasi, sehingga  Pemilu Aceh 2014 memberikan hasil yang terbaik  bagi masa depan negeri kita,” katanya menambahkan.
Gubernur juga mengatakan secara tulisan, maka deklarasi damai itu telah dituangkan dalam ikrar bersama yang ditandatangani oleh para pihak. Harapannya agar ikrar itu hendaknya jangan hanya seremonial belaka, tapi dibuktikan dengan sikap nyata di lapangan.
“Kita harus bersama-sama mendorong agar Pemilu di Aceh jauh dari tindak kekerasan, sehingga kita semakin yakin bahwa perdamaian Aceh berjalan dengan sukses,” kata dia menjelaskan.
Ikrar Pemilu damai itu juga merupakan bagian dari kerangka merawat damai Aceh, membangun tatanan nilai, norma dan etika dalam proses berdemokrasi.  Bahkan lebih dari itu, kepatuhan kepada ikrar juga merupakan tolok ukur untuk  menciptakan iklim kondusif bagi proses Pemilu sehingga pesta demokrasi  ini mendorong perbaikan di berbagai sektor lainnya.
 
sumber : Berita Sore

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q