Sabang - Meskipun Sabang termasuk dalam kawasan pemberlakuan Syariat Islam, namun untuk urusan esek-esek,
di pulau berpenduduk 36 ribu jiwa ini jauh berbeda dengan daerah
lainnya di Provinsi Aceh yang notabenenya ketat terhadap hal-hal yang
bertentangan dengan Syariat Islam.
Seperti yang terpantau pada libur Idul
Adha kali ini. Banyak muda-mudi masuk penginapan berpasang-pasangan,
ironisnya lagi pihak pengelola hotel tidak membutuhkan surat nikah, yang
penting kamar penginapan terisi.
Ruslan (50), seorang wisatawan lokal
kepada AtjehLINK, Kkamis (17/10/2013) mengatakan sungguh terkejut
melihat bebasnya pergaulan muda-mudi di kota ini. Pasalnya, kata pria
asal Aceh Selatan yang datang ke Sabang bersama keluarga untuk berlibur
ini, sejak berada di Sabang dua hari lalu, di penginapan tempat ia
menginap terlihat banyak pasangan muda-mudi yang check-in.
Pasangan muda-mudi tersebut katanya
lagi, tidak malu-malu bahwa mereka hanya berpacaran tetapi sudah sering
tidur bersama seperti suami istri. Bahkan terang Ruslan, mereka itu
datang dari Kota Banda Aceh beberapa pasangan dan tidur bersama pasangan
masing-masing. Mereka memilih Sabang karena di pulau paling ujung
Sumatera ini tidak pernah dirazia.
“Ada pasangan anak muda yang berumur sekitar 20 tahun ter-kikak-kikik bak pengantin
yang menginap di sebelah kamar tidur saya, dan pagi harinya mereka
masuk ke kamar kami untuk bertamu. Ketika saya tanyakan, anak muda ini
mengatakan bahwa mereka ada beberapa pasangan yang datang ke Sabang
untuk berlibur karena disini bebas berbuat apa saja tanpa pernah ada
razia Wilayatul Hisbah (WH),” cerita Ruslan.
Sementara itu, Kepala Satpol PP kota
Sabang Iskandar SE yang dihubungi AtjehLINK menyebutkan bahwa pihaknya
telah menyurati pengelola penginapan maupun hotel menyangkut aturan yang
berlaku sesuai Qanun Syariat Islam.
“Bagi setiap penginapan, hotel maupun
mess yang menerima tamu inap, pihak Dinas Syariat Islam telah memberi
surat yang wajib dipatuhi sesuai Qanun tentang Syariat Islam. Jadi
pengelola penginapan, hotel dan mess harus mematuhi Qanun tersebut,”
jelas Iskandar.
Informasi lain yang didapat AtjehLINK,
sex bebas di Sabang pernah marak terjadi beberapa tahun lalu. “Dulu
sebelum Syariat Islam diberlakukan, tempat-tempat penginapan kerap
dirazia oleh pihak kepolisian, tetapi sejak syariat dikawal WH, hal itu
tidak pernah dilakukan lagi,” ungkap seorang warga yang minta namanya
tidak ditulis. (jalal)
sumber : AtjehLINK