">

Jumat, 18 Oktober 2013

Penginapan di Sabang Kerap Dijadikan Tempat Sex Bebas?

Do you want to share?

Do you like this story?

Suasana malam di Kota Sabang. (AtjehLINK/jalal)
18 Oktober 2013
 
Sabang - Meskipun Sabang termasuk dalam kawasan pemberlakuan Syariat Islam, namun untuk urusan esek-esek, di pulau berpenduduk 36 ribu jiwa ini jauh berbeda dengan daerah lainnya di Provinsi Aceh yang notabenenya ketat terhadap hal-hal yang bertentangan dengan Syariat Islam. 

Contohnya pergaulan bebas muda-mudi. Banyak pendatang yang sengaja memilih Sabang khusus untuk berbuat mesum. Hal ini terlihat dari sejumlah penginapan yang ada di kota ini bebas menerima pasangan lain jenis tanpa ikatan nikah (muhrim). Tak heran, setiap libur tiba penginapan di Sabang penuh sesak dengan muda-mudi bak suami istri di dalam kamar yang disewanya.

Seperti yang terpantau pada libur Idul Adha kali ini. Banyak muda-mudi masuk penginapan berpasang-pasangan, ironisnya lagi pihak pengelola hotel tidak membutuhkan surat nikah, yang penting kamar penginapan terisi.

Ruslan (50), seorang wisatawan lokal kepada AtjehLINK, Kkamis (17/10/2013) mengatakan sungguh terkejut melihat bebasnya pergaulan muda-mudi di kota ini. Pasalnya, kata pria asal Aceh Selatan yang datang ke Sabang bersama keluarga untuk berlibur ini,  sejak berada di Sabang dua hari lalu, di penginapan tempat ia menginap terlihat banyak pasangan muda-mudi yang check-in.

Pasangan muda-mudi tersebut katanya lagi, tidak malu-malu bahwa mereka hanya berpacaran tetapi sudah sering tidur bersama seperti suami istri. Bahkan terang Ruslan, mereka itu datang dari Kota Banda Aceh beberapa pasangan dan tidur bersama pasangan masing-masing. Mereka memilih Sabang karena di pulau paling ujung Sumatera ini tidak pernah dirazia.

“Ada pasangan anak muda yang berumur sekitar 20 tahun ter-kikak-kikik bak pengantin yang menginap di sebelah kamar tidur saya, dan pagi harinya mereka masuk ke kamar kami untuk bertamu. Ketika saya tanyakan, anak muda ini mengatakan bahwa mereka ada beberapa pasangan yang datang ke Sabang untuk berlibur karena disini bebas berbuat apa saja tanpa pernah ada razia Wilayatul Hisbah (WH),” cerita Ruslan.
Sementara itu, Kepala Satpol PP kota Sabang Iskandar SE yang dihubungi AtjehLINK menyebutkan bahwa pihaknya telah menyurati pengelola penginapan maupun hotel menyangkut aturan yang berlaku sesuai Qanun Syariat Islam.

“Bagi setiap penginapan, hotel maupun mess yang menerima tamu inap, pihak Dinas Syariat Islam telah memberi surat yang wajib dipatuhi sesuai Qanun tentang Syariat Islam. Jadi pengelola penginapan, hotel dan mess harus mematuhi Qanun tersebut,” jelas Iskandar.

Informasi lain yang didapat AtjehLINK, sex bebas di Sabang pernah marak terjadi beberapa tahun lalu. “Dulu sebelum Syariat Islam diberlakukan, tempat-tempat penginapan kerap dirazia oleh pihak kepolisian, tetapi sejak syariat dikawal WH, hal itu tidak pernah dilakukan lagi,” ungkap seorang warga yang minta namanya tidak ditulis. (jalal)

sumber : AtjehLINK
Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q