">
Semarang: Mahasiswa Aceh di Semarang yang tergabung
dalam Ikatan Pelajar Aceh Semarang (IPAS) memperingati sembilan tahun
Tsunami Aceh(26/13). Peringatan sembilan tahun Tsunami Aceh yang
diprakarsai oleh IPAS itu berlangsung di Asrama Aceh yang beralamat di
Tembalang Semarang.Foto : IPAS memperingati 9 tahun tsunami (Foto kiriman: Mujiburrahman/ muji_291XXX@yahoo.com )
Prosesi acara peringatan sembilan tahun Tsunami tersebut diawali dengan salat magrib berjamaah. Setelah salat magrib berjamaah, langsung dilanjutkan dengan membaca surat yasin untuk para syuhada Tsunami Aceh. Prosesi pembacaan yasin dipimpin langsung oleh Alwie Augusra, selaku ketua departemen agama IPAS.
Usai membaca yasin, acara yang dihadiri oleh puluhan mahasiswa Aceh itu dilanjutkan dengan salat insya berjamaah. Selesai salat insya berjamaah para peserta peringatan Tsunami Aceh disungguhi dengan tausiah yang disampaikan oleh ustad Tafsir, yang juga mahasiswa asal Aceh yang sedang menempuh pendidikan di salah satu universitas di Semarang.
Dalam tausiah tersebut ustad Tafsir mengulas bagaimana Allah menunjukkan kekuasaannya, di mana pada saat itu manusia baru menyadari sangat lemah, sehingga pada kesempatan tersebut ustat Tafsir mengajak para hadirin untuk mawas diri. Tampak para hadirin khidmat mendengar tausiah singkat tersebut, di mana hampir semua para hadirin juga pernah mengalami bagimana keganasan peristiwa 26 Desember 2004 tersebut.
Usai mendengarkan siraman rohani, para peserta tampak menengadahkan tangan untuk mendoakan korban Tsunami Aceh, doa tersebut sebagai penutup acara dibaca oleh Rizki Abubakar. Di penghujung acara para peserta makan bersama dengan menu yang disiapkan oleh panitia acara.
Di sela-sela acara Rudi selaku ketua IPAS mengungkapkan, “ini sudah menjadi agenda tahunan IPAS yang setiap tahunnya selalu dilaksanakan”. Rudi juga tidak lupa berterimaksih kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam acara memperingati sembilan tahun Tsunami Aceh (kw)
sumber : Liputan6.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar