Banda Aceh - 9 Tahun yang lalu, Banda Aceh luluh lantak
diterjang tsunami. Perlu waktu lama hingga kota itu bergeliat kembali.
Dan kini Banda Aceh akan lebih siap jika sewaktu-waktu tsunami kembali
datang bertandang ke kota itu.
(foto : Petugas membersihkan kuburan massal korban tsunami Ulee Lheu menjelang
peringatan sembilan tahun bencana gempa dan tsunami di Banda Aceh.)
Setidaknya ada 4 gedung penyelamat di Desa Lambung dan Desa Ulee
Lheue, Kecamatan Meunasah, Banda Aceh, Aceh yang bisa disiapkan dan
digunakan warga untuk menyelamatkan diri saat tsunami menerjang. Keempat
gedung itu masing-masing ada yang berlantai 3 dan berlantai 4.
"Gedung
itu sangat bermanfaat bagi masyarakat untuk menyelamatkan diri dan
evakuasi, masyarakat harus meyakini itu," ujar Didik Sugiarto dari
Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Aceh kepada Liputan6.com di Banda Aceh, Kamis (26/12/2013).
"Sejumlah
fasilitas, sekolah pendidikan terkait bencana, museum, pusat kajian
yang telah dihadirkan di Aceh harus bisa dirasakan, tak hanya oleh
masyarakat Aceh, tapi menjadi kiblat dunia," kata Didik.
Anggota
Ikatan Ahli Geologi Indonesia Faizal Ardiansyah menyatakan, pengetahuan
dan kesadaran warga Aceh tentang bencana, khususnya tsunami harus terus
ditingkatkan. Apalagi Aceh termasuk wilayah yang rawan bencana karena
berada di patahan semangko.
"Mitigasi bencana harus masuk ke sekolah dan masyarakat, kesiapsiagaan harus terus dibagun," ujar Faizal.
"Bumi
terus berdinamika mencari posisi normalnya, dan mari kita berdoa gerak
gerak kecil ini terus mengangkat sumber daya alam Aceh ke permukaan,"
paparnya.
Menurut Faizal, goncangan dari dalam perut bumi akan
menyebabkan sumber daya alam naik hingga ke permukaan bumi. "Bahan-bahan
tambang akan terangkat, kita doakan musibah goncangan besar tsunami
akan menghasilkan kemudahan bagi anak cucu kita," harap Faizal.
9
Tahun telah berlalu, kini kota dan warga Banda Aceh telah bangkit meski
tergopoh-gopoh. Gedung-gedung bertingkat telah tertancap, hotel-hotel
berjajar merayu para pengunjung, raungan deru mesin mobil mewah pun
mondar-mandir di jalanan. Sementara pusat perbelanjaan penuh sesak, dan
setiap sudut tempat kota dilengkapi dengan jaringan internet.
sumber : Liputan6.com
Jumat, 27 Desember 2013
Top 5 News
Contact Us | About Us | Privacy | Help | Redaksi | Info Iklan | F A Q |
Terdaftar 2013 | Lintas Aceh ® Meneruskan Informasi Terkini Seputar Aceh |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar