Aceh Besar – MoU Helsinki bukan merupakan hasil perjuangan partai politik
tertentu, melainkan hasil perjuangan rakyat Aceh yang bermuara pada
perdamaian di Aceh.Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pemenangan Pemilihan Pemilu (Bappilu) Partai Nasional Aceh (PNA) Pusat, Tgk Sofyan Dawood, pada acara Rapat Konsolidasi Bappilu PNA dan Pengukuhan Caleg DPRK Aceh Besar, Kota Banda Aceh dan Caleg DPRA Dapil I.
Pada acara yang digelar di Balai Pelatihan Guru (BPG) Desa Neuheun, Mesjid Raya, Aceh Besar, Rabu (28/08/2013), mantan juru bicara GAM komando pusat ini juga mengatakan Aceh merupakan kepunyaan segenap rakyat Aceh.
Berbicara tentang partai, lanjutnya, PNA merupakan hasil kesepakatan dalam pertemuan MoU Helsinki. “Semua orang yang ingin berbuat untuk kemaslahatan rakyat Aceh tidak ada yang bisa melarang,” tegasnya.
Menurut Sofyan Dawood, PNA merupakan
partai yang mengedepankan moral dan etika berpolitik yang sehat dan
berbeda dengan partai-partai politik lain di Aceh bahkan di Indonesia.
Ia juga optimis PNA akan memenangkan
Pemilu yang akan datang dengan pogram-pogram yang tidak hanya
mementingkan kepentingan kelompok saja melainkan mengedepankan
kepentingan masyarakat luas. “PNA tidak menutup pintu untuk kepentingan
rakyat,” ungkapnya.
sumber : AtjehLink
">








