Banda Aceh -
Anggota DPR RI HM Nasir Djamil meminta Pemerintah Aceh mengganti semua kerugian
masyarakat akibat banjir yang melanda sejumlah daerah di provinsi itu dalam
beberapa hari terakhir.
"Pemerintah
Aceh agar mengganti semua kerugian yang dialami masyarakat. Banjir yang rutin
di Aceh
tidak terlepas dari kelalaian dari pemerintah dalam menanganinya,"
katanya di Banda Aceh, Kamis (25/12/2014)
Hujan yang
mengguyur Aceh selama sepekan terakhir berdampak pada terjadinya banjir di
beberapa wilayah, dan mengakibatkan ribuan rumah warga terendam banjir sehingga
proses belajar mengajar disejumlah daerah terpaksa dihentikan.
Politisi PKS
daerah pemilihan Aceh itu menambahkan, Pemerintah Aceh tidak boleh membiarkan
rakyatnya terus menerus terendam dalam air seperti yang terjadi disejumlah
daerah saat ini.
"Seolah-olah
tidak ada lagi yang mengurus mereka. Seharusnya mereka bisa ke sekolah,
bekerja, beribadah, tapi karena banjir datang semuanya hilang, dan aktifitas
ekonomi lumpuh, ini semua harus diganti oleh pemerintah Aceh," katanya
menambahkan.
Anggota
Komisi III DPR itu juga berharap agar Pemerintah Aceh tidak hanya memberikan
alasan kepada masyarakat bahwa banjir sebagai musibah semata, tapi yang terjadi
adalah bencana akibat dari kelalaian pemerintah itu sendiri.
Nasir juga
meminta Pemerintah Aceh untuk melepaskan ego-ego sektoral lainnya dan fokus
menangani banjir, salah satunya dengan membangun waduk. Salah satu langkah yang
paling tepat dilakukan untuk saat ini adalah dengan membangun waduk.
Selain itu
Pemerintah Aceh harus melakukan pengerukan sungai-sungai yang sudah mulai
dangkal dan reboisasi hutan, dengan harapan kedepan Aceh akan terbebas dari
banjir, kata dia.
Dia
menjelaskan, beberapa penyebab banjir di Aceh, salah satunya adalah pembalakan
liar, selain itu Pemerintah Aceh tidak memprioritaskan pembangunan waduk,
kemudian sungai-sungai sudah mulai dangkal.
"Pemerintah
Aceh harus bersinergi dengan pemerintah kabupaten dan kota terkait apa yang
paling mungkin dilakukan. Kalau menurut saya aksi yang mungkin dilakukan adalah
pembangunan waduk. Reboisasi dan pengerukan sungai juga butuh waktu dan biaya
besar," kata dia. (AY)
sumber : CikalNews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar