Firman
Allah SWT dalam surah al-Furqan ayat 72, yang artinya: “Dan
orang-orang yang tidak memberikan persaksian palsu, dan apabila mereka
bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang
tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga kehormatan
dirinya.”
Dalam
ayat tersebut terdapat kata “al-Zur” (perbuatan-perbuatan yang tidak
berfaidah). Menurut Ulama Tafsir, maksud al-Zur adalah
perayaan-perayaan orang kafir (Ibn Kasir, 6/130). Jelas dari pada ayat
ini Allah melarang kaum muslimin menghadiri perayaan kaum muyrikin.
Hadis
Sahih al-Bukhari dan Muslim berikut ini, sabda Rasulullah SAW yang
artinya: “Sesungguhnya bagi setiap kaum (agama) ada perayaannya dan hari
ini (Idul adha) adalah perayaan kita”. Oleh Syekh Ibnu Hajar
Al-Asqalani menjelaskan maksud hadis tersebut bahwa dilarang melahirkan
rasa gembira pada perayaan kaum musyrikin dan meniru mereka (dalam
perayaan). (Fathul Bari, 3/371).
Dalam
adat masyarakat Aceh yang identik dengan nilai-nilai Islam, dulu hanya
merayakan peringatan hari besar Islam saja seperti perayaan maulid dan
tahun baru hijriah yang malamnya dihiasi dan dihidupkan dengan dalail
khairat di balee dan meunasah.
Melihat
sejarah, pandangan Islam serta adat Islami dalam masyarakat Aceh,
tidak ada celah sedikit pun bagi umat Islam untuk ikut merayakan atau
sekadar untuk mengucapkan “happy new years”. Pada kenyataannya, pada
malam tahun baru dihiasi dengan berbagai hiburan yang menarik dan
sayang untuk dilewatkan. Muda-mudi tumpah ruah di jalanan, berkumpul di
pusat kota menunggu pukul 00.00, yang seolah-olah dalam pandangan
sebagian orang “haram” untuk dilewatkan.
Sudah sepantasnya umat Islam menghidupkan kembali syiar-syiar Islam. Jika tidak tradisi Islam akan tergerus tanpa ada yang peduli. Toh, kita semua ini manusia yang harus taat dan menjunjung tinggi aturan Allah. Tidak ada alasan untuk menafikan syiar-syiar Islam. Pantaskah kita menenggelamkan syiar Islam dan menghidupkan syiar budaya Barat.
sumber : Muftahuddin H. Lidan, Serambinews.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar