">

Jumat, 27 Desember 2013

Pemuda Aceh Deklarasikan Gerakan Aceh Tanpa JIL

Do you want to share?

Do you like this story?

https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRqxFaD4zYhvRcet0aZkOJGeqIsQHQIKyXIFY0xR13AWqjgbThYBANDA ACEH - Pemikiran Jaringan Islam Liberal (JIL) dinilai membahayakan akidah umat Islam, oleh sebab itu umat Islam di Aceh diminta untuk menjaga keluarganya dari pengaruh bahaya JIL.
Hal itu dikatakan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh  Faisal Ali pada diskusi publik mengungkap bahaya liberalisme di Aceh dan launching Gerak Aceh Tanpa JIL (ATJ) d Lamnyong Banda Aceh, kemarin.


Deklarasi Gerakan Aceh Tanpa JIL dihadiri aktifis Indonesia Tanpa JIL Akmal Sjafril dan seratusan pemuda dari unsur mahasiswa dan ormas di Provinsi Aceh. Wakil Ketua MPU Aceh Faisal Ali mengatakan, di Provinsi Aceh JIL terus berkembang meskipun perkembangannya belum begitu muncul ke public seperti halnya di kota-kota besar di Pulau Jawa , oleh sebab itu Faisal mengajak masyarakat untuk sama-sama mencegah perkembangan JIL sebelum mereka berkembang di bumi serambi Mekkah ini.

“Di Aceh bukan tidak ada JIL,namun mereka belum begitu muncul, ini karena masyarakat terutama para pemikir-pemikir ini semakin mudah mengakses buku-buku yang ditulis para aktifis JIL, dan mereka aqidahnya belum kuat sehingga akan sangat mudah terpengaruh,” lanjutnya.

Faisal Ali menyambut baik kehadiran Gerakan Aceh Tanpa JIL, paling tidak gerakan ini bisa menghambat perkembangan JIL di Provinsi Aceh melalui diskusidiskusi keIslaman yang harus digelar secara rutin. Sementara aktifis Indonesia tanpa JIL Akmal Sjafril menyebutkan kehadiran Indonesia tanpa JIL mendapatkan sambutan yang luar biasa dari masyarakat, hal itu setidaknya terlihat dengan begitu antusiasnya masyarakat di berbagai kota untuk mendeklarasikan daerahnya sebagai daerah tanpa JIL, salah satunya adalah Provinsi Aceh.
“Di Aceh sambutannya begitu antusias, selain para pemuda, kami melihat ulama-ulama di sini sangat mendukung kehadiran Aceh Tanpa JIL, semoga ini bisa mencegah perkembangan JIL di Provinsi Aceh,”ujarnya.

Menurut Akmal, meskipun bahaya JIL ini belum begitu terasa di Provinsi Aceh, namun ia meminta agar para aktifis dakwah tidak menunggu JIL berkembang kemudian mencegah, akan tetapi harus segera ada upaya untuk menghambat sebelum mereka berkembang.

sumber : Brita Sore

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q