Siswa SMU 12 dan SMU 16 saat diamankan polisi karena diduga menyerang MAN Model.
11 September 2013
* Salah seorang dari 18 siswa yang diamankan oleh polisi terkait kasus
penyerangan MAN Model Banda Aceh, ternyata membawa senjata tajam. “Ada
yang bawa senjata tajam,” kata Polisi kepada ATJEHPOSTcom, Selasa sore,
10 September 2013.
Banda Aceh - "Ya, saya memang membawa itu dalam tas. Cuma itu barang
saat saya masukkan kedalam tas jauh hari sebelumnya untuk bikin ketapel
di kebun. Dan sampai hari ini saya lupa menyimpannya kembali di rumah.
Saya tidak ada maksud apa-apa dengan barang itu," kata siswa yang enggan
menyebutkan namanya itu ke ATJEHPOSTcom.
Lebih lanjut, Jamal,
guru pembina OSIS di SMA Negeri 12 menyebutkan, pihaknya telah melakukan
mediasi dengan pihak MAN Model dan akan menanggung sejumlah kerusakan
yang telah dilakukan oleh sejumlah siswa-siswanya.
"Untuk
anak-anak ini, kita akan melakukan pembinaan sendiri di sekolah. Mereka
akan diberikan sangsi sesuai dengan aturan, dan kita juga akan memanggil
wali murid masing-masing untuk membicarakan hal ini. Kita tidak ingin
hal ini bisa terulang lagi kedepan nanti," katanya.
Sebelumnya
diberitakan, puluhan pelajar di Kota Banda Aceh terlibat tawuran, Selasa
siang, 10 September 2013. Tawuran ini terjadi antara pelajar SMA 12
dengan MAN Model Kota Banda Aceh.
Berdasarkan informasi yang
diperoleh ATJEHPOSTcom, aksi ini diduga berawal dari penyerangan pelajar
SMA 12 ke MAN Model Banda Aceh.
”Pihak MAN Model kemudian
menghubungi polisi dan pelaku lari ke sekolahnya. Kejadian sekitar pukul
12.00 hingga 14.00 WIB. Polisi saat ini masih di SMA 12 dan 18 siswa
diamankan,” kata Fikri, seorang warga di lokasi kejadian kepada
ATJEHPOSTcom.
”Bukan tawuran bang. Sekolah kami dilempari batu.
Polisi datang dan pelaku kabur,” kata Nurhayati, siswi setempat, kepada
ATJEHPOSTcom.
Menurut dia, kasus itu mengagetkan pihaknya. Sejumlah siswa yang awalnya sedang belajar menjadi ketakutan.
”Kami menghindari jendela karena takut terkena pecahan kaca,” ujar Nurhayati lagi.
”Menurut informasi di lapangan, tadi pagi ada pertandingan bola antar
pelajar di Stadiun Lhoong Raya. Pertandingan antara MAN Model dengan SMA
12,” kata Heri, seorang warga di lokasi kejadian.
Menurut dia,
pertandingan ini menimbulkan cekcok antar kedua kubu. Tidak terima
dengan hasil pertandingan, sekitar 50 pelajar SMA 12 akhirnya menyerbu
MAN Model Banda Aceh.
”Mereka melempari batu. Kemudian kami melihat pelajar-pelajar itu dikejar polisi,” kata dia.
”Pihak MAN Model kemudian menghubungi polisi dan pelaku lari ke
sekolahnya. Kejadian sekitar pukul 12.00 hingga 14.00 WIB. Polisi saat
ini masih di SMA 12 dan 18 siswa diamankan,” kata Fikri, seorang warga
lainnya di lokasi kejadian kepada ATJEHPOSTcom.
Siswa SMU 12 dan SMU 16 saat diamankan polisi karena diduga menyerang MAN Model.
|
11 September 2013
* Salah seorang dari 18 siswa yang diamankan oleh polisi terkait kasus penyerangan MAN Model Banda Aceh, ternyata membawa senjata tajam. “Ada yang bawa senjata tajam,” kata Polisi kepada ATJEHPOSTcom, Selasa sore, 10 September 2013.
Banda Aceh - "Ya, saya memang membawa itu dalam tas. Cuma itu barang saat saya masukkan kedalam tas jauh hari sebelumnya untuk bikin ketapel di kebun. Dan sampai hari ini saya lupa menyimpannya kembali di rumah. Saya tidak ada maksud apa-apa dengan barang itu," kata siswa yang enggan menyebutkan namanya itu ke ATJEHPOSTcom.
Lebih lanjut, Jamal, guru pembina OSIS di SMA Negeri 12 menyebutkan, pihaknya telah melakukan mediasi dengan pihak MAN Model dan akan menanggung sejumlah kerusakan yang telah dilakukan oleh sejumlah siswa-siswanya.
"Untuk anak-anak ini, kita akan melakukan pembinaan sendiri di sekolah. Mereka akan diberikan sangsi sesuai dengan aturan, dan kita juga akan memanggil wali murid masing-masing untuk membicarakan hal ini. Kita tidak ingin hal ini bisa terulang lagi kedepan nanti," katanya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan pelajar di Kota Banda Aceh terlibat tawuran, Selasa siang, 10 September 2013. Tawuran ini terjadi antara pelajar SMA 12 dengan MAN Model Kota Banda Aceh.
Berdasarkan informasi yang diperoleh ATJEHPOSTcom, aksi ini diduga berawal dari penyerangan pelajar SMA 12 ke MAN Model Banda Aceh.
”Pihak MAN Model kemudian menghubungi polisi dan pelaku lari ke sekolahnya. Kejadian sekitar pukul 12.00 hingga 14.00 WIB. Polisi saat ini masih di SMA 12 dan 18 siswa diamankan,” kata Fikri, seorang warga di lokasi kejadian kepada ATJEHPOSTcom.
”Bukan tawuran bang. Sekolah kami dilempari batu. Polisi datang dan pelaku kabur,” kata Nurhayati, siswi setempat, kepada ATJEHPOSTcom.
Menurut dia, kasus itu mengagetkan pihaknya. Sejumlah siswa yang awalnya sedang belajar menjadi ketakutan.
”Kami menghindari jendela karena takut terkena pecahan kaca,” ujar Nurhayati lagi.
”Menurut informasi di lapangan, tadi pagi ada pertandingan bola antar pelajar di Stadiun Lhoong Raya. Pertandingan antara MAN Model dengan SMA 12,” kata Heri, seorang warga di lokasi kejadian.
Menurut dia, pertandingan ini menimbulkan cekcok antar kedua kubu. Tidak terima dengan hasil pertandingan, sekitar 50 pelajar SMA 12 akhirnya menyerbu MAN Model Banda Aceh.
”Mereka melempari batu. Kemudian kami melihat pelajar-pelajar itu dikejar polisi,” kata dia.
”Pihak MAN Model kemudian menghubungi polisi dan pelaku lari ke sekolahnya. Kejadian sekitar pukul 12.00 hingga 14.00 WIB. Polisi saat ini masih di SMA 12 dan 18 siswa diamankan,” kata Fikri, seorang warga lainnya di lokasi kejadian kepada ATJEHPOSTcom.
* Salah seorang dari 18 siswa yang diamankan oleh polisi terkait kasus penyerangan MAN Model Banda Aceh, ternyata membawa senjata tajam. “Ada yang bawa senjata tajam,” kata Polisi kepada ATJEHPOSTcom, Selasa sore, 10 September 2013.
Banda Aceh - "Ya, saya memang membawa itu dalam tas. Cuma itu barang saat saya masukkan kedalam tas jauh hari sebelumnya untuk bikin ketapel di kebun. Dan sampai hari ini saya lupa menyimpannya kembali di rumah. Saya tidak ada maksud apa-apa dengan barang itu," kata siswa yang enggan menyebutkan namanya itu ke ATJEHPOSTcom.
Lebih lanjut, Jamal, guru pembina OSIS di SMA Negeri 12 menyebutkan, pihaknya telah melakukan mediasi dengan pihak MAN Model dan akan menanggung sejumlah kerusakan yang telah dilakukan oleh sejumlah siswa-siswanya.
"Untuk anak-anak ini, kita akan melakukan pembinaan sendiri di sekolah. Mereka akan diberikan sangsi sesuai dengan aturan, dan kita juga akan memanggil wali murid masing-masing untuk membicarakan hal ini. Kita tidak ingin hal ini bisa terulang lagi kedepan nanti," katanya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan pelajar di Kota Banda Aceh terlibat tawuran, Selasa siang, 10 September 2013. Tawuran ini terjadi antara pelajar SMA 12 dengan MAN Model Kota Banda Aceh.
Berdasarkan informasi yang diperoleh ATJEHPOSTcom, aksi ini diduga berawal dari penyerangan pelajar SMA 12 ke MAN Model Banda Aceh.
”Pihak MAN Model kemudian menghubungi polisi dan pelaku lari ke sekolahnya. Kejadian sekitar pukul 12.00 hingga 14.00 WIB. Polisi saat ini masih di SMA 12 dan 18 siswa diamankan,” kata Fikri, seorang warga di lokasi kejadian kepada ATJEHPOSTcom.
”Bukan tawuran bang. Sekolah kami dilempari batu. Polisi datang dan pelaku kabur,” kata Nurhayati, siswi setempat, kepada ATJEHPOSTcom.
Menurut dia, kasus itu mengagetkan pihaknya. Sejumlah siswa yang awalnya sedang belajar menjadi ketakutan.
”Kami menghindari jendela karena takut terkena pecahan kaca,” ujar Nurhayati lagi.
”Menurut informasi di lapangan, tadi pagi ada pertandingan bola antar pelajar di Stadiun Lhoong Raya. Pertandingan antara MAN Model dengan SMA 12,” kata Heri, seorang warga di lokasi kejadian.
Menurut dia, pertandingan ini menimbulkan cekcok antar kedua kubu. Tidak terima dengan hasil pertandingan, sekitar 50 pelajar SMA 12 akhirnya menyerbu MAN Model Banda Aceh.
”Mereka melempari batu. Kemudian kami melihat pelajar-pelajar itu dikejar polisi,” kata dia.
”Pihak MAN Model kemudian menghubungi polisi dan pelaku lari ke sekolahnya. Kejadian sekitar pukul 12.00 hingga 14.00 WIB. Polisi saat ini masih di SMA 12 dan 18 siswa diamankan,” kata Fikri, seorang warga lainnya di lokasi kejadian kepada ATJEHPOSTcom.