">

Jumat, 09 Agustus 2013

Hilang 40 tahun, ayah & anak Vietnam ditemukan di hutan

Do you want to share?

Do you like this story?

Hilang 40 tahun, ayah & anak Vietnam ditemukan di hutan

Atjehnish Service History For Generation | Seorang pria 82 tahun dan anaknya, 41 tahun, ditemukan hidup di sebuah hutan di Vietnam tengah, setelah mereka hilang saat perang Vietnam pecah. Mereka tinggal di hutan selama 40 tahun terakhir.
 
Seorang pejabat di Tay Tra, Provinsi Quang Ngai, mengatakan, orang tua itu bisa sedikit berkomunikasi dengan bahasa Kor, sebuah bahasa etnis minoritas di Vietnam. Namun, anaknya hanya mengenal beberapa kata dalam bahasa itu.
 
Orang tua yang bernama Ho Van Thanh, terakhir terlihat berjalan menuju hutan dengan membawa bayinya yang bernama Ho Van Lang, setelah sebuah bom meledak di rumahnya tahun 1973. Menurut koran Dan Tri, ledakan bom kala itu menewaskan istri dan dua anaknya yang lain. Namun, seorang anak pasangan itu yang masih hidup tidak ikut dibawa ke hutan.
 
Ho Van Thanh dibawa keluar dari hutan dengan tandu. Sedangkan anaknya mengenakan baju ungu berjalan di sampingnya. Mereka ditemukan ketika dua orang dari desa terdekat, berkelana sejauh 40 kilometer ke dalam hutan untuk mencari kayu bakar.
 
Dua orang itu melihat rumah pohon dan dua pria. Para penduduk desa pun melaporkan temuan itu kepada pemerintah daerah Rabu lalu. Ayah dan anak itu bisa bertahan hidup di hutan selama 40 tahun ini dengan mengolah tanaman dan berburu hewan di hutan. Mereka terisolasi dari dunia luar.
 
Vo Han Tri, anak Ho Van Thanh yang tidak dibawa ke hutan saat perang Vietnam pecah, mengaku saat ayah dan saudaranya lari ke hutan ia masih berusia enam bulan. ”Ayah saya sangat lemah dan dokter yang merawat dia, tapi kesehatan saudara saya baik-baik saja meskipun ia terlihat sangat kurus,” ujar Vo Han Tri, seperti dikutip news.com.au, Jumat (9/8/2013).
 
Sang keponakan, Ho Ven Bien juga ikut merawat pria tua itu. ”Paman saya tidak mengerti banyak tentang apa yang saya katakana kepadanya. Dia tidak ingin makan atau bahkan minum air," kata Bien. ”Dia sangat sedih. Dia tidak mengatakan apa-apa sekarang. Kami tahu dia ingin lari dari rumah saya untuk kembali ke hutan, jadi kita harus mengawasi dia sekarang.”

Sumber: sindinewsAtjehnish Service History For Generation | Seorang pria 82 tahun dan anaknya, 41 tahun, ditemukan hidup di sebuah hutan di Vietnam tengah, setelah mereka hilang saat perang Vietnam pecah. Mereka tinggal di hutan selama 40 tahun terakhir.

Seorang pejabat di Tay Tra, Provinsi Quang Ngai, mengatakan, orang tua itu bisa sedikit berkomunikasi dengan bahasa Kor, sebuah bahasa etnis minoritas di Vietnam. Namun, anaknya hanya mengenal beberapa kata dalam bahasa itu.

Orang tua yang bernama Ho Van Thanh, terakhir terlihat berjalan menuju hutan dengan membawa bayinya yang bernama Ho Van Lang, setelah sebuah bom meledak di rumahnya tahun 1973. Menurut koran Dan Tri, ledakan bom kala itu menewaskan istri dan dua anaknya yang lain. Namun, seorang anak pasangan itu yang masih hidup tidak ikut dibawa ke hutan.

Ho Van Thanh dibawa keluar dari hutan dengan tandu. Sedangkan anaknya mengenakan baju ungu berjalan di sampingnya. Mereka ditemukan ketika dua orang dari desa terdekat, berkelana sejauh 40 kilometer ke dalam hutan untuk mencari kayu bakar.

Dua orang itu melihat rumah pohon dan dua pria. Para penduduk desa pun melaporkan temuan itu kepada pemerintah daerah Rabu lalu. Ayah dan anak itu bisa bertahan hidup di hutan selama 40 tahun ini dengan mengolah tanaman dan berburu hewan di hutan. Mereka terisolasi dari dunia luar.

Vo Han Tri, anak Ho Van Thanh yang tidak dibawa ke hutan saat perang Vietnam pecah, mengaku saat ayah dan saudaranya lari ke hutan ia masih berusia enam bulan. ”Ayah saya sangat lemah dan dokter yang merawat dia, tapi kesehatan saudara saya baik-baik saja meskipun ia terlihat sangat kurus,” ujar Vo Han Tri, seperti dikutip news.com.au, Jumat (9/8/2013).

Sang keponakan, Ho Ven Bien juga ikut merawat pria tua itu. ”Paman saya tidak mengerti banyak tentang apa yang saya katakana kepadanya. Dia tidak ingin makan atau bahkan minum air," kata Bien. ”Dia sangat sedih. Dia tidak mengatakan apa-apa sekarang. Kami tahu dia ingin lari dari rumah saya untuk kembali ke hutan, jadi kita harus mengawasi dia sekarang.”

Sumber :
Atjehnish Service History For Generation

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q