
Mawardy mengatakan penegakan Syariat
Islam di Kota Banda Aceh berjalan baik walaupun belum sempurna.
Dijelaskan, penerapan Syariat Islam di Banda Aceh langsung dikawal oleh
masyarakat dan didukung adanya aparat penegak syariat seperti WH dan
MPU.
Lebih lanjut Walikota mengatakan, di
periode ke dua kepemimpinannya akan memfokuskan visi pada menjadikan
Kota Banda Aceh sebagai model Kota Madani.
Katanya lagi, tahun lalu Pemko Banda
Aceh telah menjalin kerjasama dengan Austria terkait penerapan
e-government. Menurutnya, Austria telah menjadi salah satu negara
terdepan di Eropa yang memiliki kualitas dalam sistem ini. “Sistem
berbasis teknologi informasi tersebut menjadikan pemerintah Austria
dapat secara luas memberikan fasilitas pelayanan yang professional bagi
masyarakat.’
Thomas mengaku sangat antusias atas
penjelasan walikota dan pada kesempatan itu Thomas juga menanyakan
kepada Walikota perihal ketiadaan bioskop di Kota Banda Aceh dengan
membandingkan dengan kota berkembang lainnya di Indonesia yang sudah
memiliki bioskop sebagai sarana hiburan dan menjadi income bagi PAD
Kota Banda Aceh.
Atas pertanyaan itu Mawardy mengatakan
untuk mendirikan sebuah bioskop di kota bersyariat islam harus
berkonsultasi dengan berbagai elemen masyarakat dan harus melibatkan
MPU.
Dirinya mengatakan telah mengajukan
berbagai alternatif jika positif dibangun bioskop di Banda Aceh,
diantaranya adalah dengan menempatkan kamera CCTV dan kamera infra red di ruang biskop.
“Lahan atau space untuk pembangunan Bioskop telah ada namun masih terganjal proses format operasional dan proses of buying saja,” ungkap Mawardy.sumber : AtjehLink