">

Jumat, 26 Desember 2014

Banjir di Aceh Kian Parah

Do you want to share?

Do you like this story?

Ratusan desa terendam dan puluhan ribu jiwa terpaksa mengungsi 

Aceh Utara - Banjir yang melanda wilayah Aceh kian parah. Hujan lebat yang terus mengguyur menyebabkan banjir terus meluas dan merendam ribuan rumah warga.
Informasi yang berhasil dihimpun VIVAnews, di Aceh Timur, sebanyak 23 dari 24 kecamatan di kabupaten tersebut terendam banjir. Banjir kabarnya sempat surut Rabu kemarin. Namun, hari ini air kembali meluap dan merendam rumah warga.

“Sebanyak 277 desa dan sebanyak 25,773 rumah terendam banjir. Sebanyak 59.129 jiwa mengungsi. Hingga saat ini, tim BPBD, TNI dan Polri masih terus berupaya mengevakuasi dan menyalurkan bantuan logistik untuk warga yang mengungsi,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur, Syahrizal Fauzi.

Sementara, di Aceh Utara, banjir juga masih merendam rumah warga. Tak hanya itu, banjir juga merendam sekolah dan bangunan lain. Warga yang mengungsi karena rumahnya direndam banjir terus bertambah.
“Semakin parah, banjirnya nggak surut-surut karena hujan cukup deras di sini. Hari ini air sepertinya lebih dari satu meter,” ujar Sanusi Idris, warga Lhoksukon, Aceh Utara, kepada VIVAnews melalui sambungan telepon, Kamis, 25 Desember 2014.

Ia menambahkan, hingga hari ini, PLN masih memadamkan listrik di wilayah Lhoksukon. Lhoksukon merupakan salah satu lokasi terparah yang terkena banjir di wilayah Aceh Utara. Selain Lhoksukon, enam kecamatan lain di Aceh Utara juga masih tergenang banjir.

Sementara di Lhokseumawe, sebanyak 71 kepala keluarga terpaksa mengungsi di desa Cot Trieng, Kecamatan Muara Satu. Hujan yang terus mengguyur, menyebabkan banjir di desa tersebut. Tak hanya itu, sejumlah ruas jalan di pusat Kota Lhokseumawe juga terendam banjir dengan ketinggian air mencapai sepinggang orang dewasa. Banjir juga merendam rumah sakit TNI, Kesrem dan rumah sakit PMI dengan ketinggian air mencapai 10-15 cm.

“Selain karena hujan terus, ini juga karena saluran drainase atau parit tidak berfungsi. Banyak parit yang sudah tertutupi dengan tanah atau semacamnya,” kata Erlina, warga Lhokseumawe.

Sejumlah mahasiswa berusaha membantu korban banjir dengan menggalang dana. Mereka turun ke jalan meminta sumbangan dari para pengguna jalan guna meringankan beban para pengungsi.

sumber : VIVANews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q