">

Sabtu, 01 Maret 2014

Mualem: PA Komit Hilangkan Pengangguran di Aceh

Do you want to share?

Do you like this story?

Pidie – Ketua Umum Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA-PA), Muzakkir Manaf menyatakan, partai yang dipimpinnya komit untuk mewujukan lapangan kerja dan menghilangkan penganguran di Aceh.


Hal itu diutarakan Muzakir Manaf atau yang akrab disapa Mualem saat temu ramah dengan seribuan kader PA di Bale Meusapat Ureung Pidie di Kota Sigli, Sabtu (01/03/2014).

Pertemuan itu dihadiri oleh rombongan pengurus DPA PA, pengurus PA se-Kabupaten Pidie, pengurus Komite Mahasiswa dan Pelajar Aceh (KMPA), Caleg PA untuk DPRK Pidie dan DPRA Dapil II, pengurus KPA, MUNA, dan sejumlah anggota DPRK Pidie dari Partai Aceh. Hadir juga dalam kesempatan itu unsur Muspida dan Camat se-Kabupaten Pidie serta sejumlah Caleg DPR RI dari Partai Gerindra.

Dalam kesempatan itu, Ketua DPA PA juga menyampaikan, sesama Caleg PA yang akan bertarung pada Pemilu Legislatif 9 April mendatang, agar tidak saling menjatuhkan saat kampanye.

Mualem menambahkan, dalam Pemilu mendatang, Partai Aceh hanya berkoalisi dengan Partai Gerindra khusus untuk Caleg DPR RI.

Sementara Ketua DPW PA Pidie, Sarjani Abdullah, dalam sambutannya menyampaikan, pihaknya akan senantiasa patuh pada kebijakan dari pimpinan pusat Partai Aceh. “Kami komit untuk melaksanakan semua keputusan pimpinan. Kita tidak koalisi dengan partai nasional kecuali untuk DPR RI,” ujar Sarjani.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komite Peralihan Aceh (KPA) Pidie, Tgk Muhammad, mengajak seluruh kader PA dan KPA di Pidie untuk memenangkan Pemilu 9 April 2014. Menurutnya, hanya Partai Aceh yang masih teguh mempertahankan MoU Helsinki.

“Harapan saya, Caleg DPRA dan DPRK Pidie yang akan maju dan terpilih nanti, untuk melakukan tugas- tugas seperti yang diamanahkan oleh partai,” kata Tgk Muhammad.

Sedangkan Caleg DPR RI dari Partai Gerindra, TA Khalid, dalam kesempatan itu menuturkan, PA wajib menang di Aceh. Menurutnya, jika parlemen tidak diisii oleh PA, maka sinkronisasi antara legislatif dan eksekutif akan sulit. Jika itu terjadi kata TA Khalid, maka dapat menghambat pembangunan Aceh.
sumber : atjehlink.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q