Ilustrasi Pengangguran |
Banda Aceh - Lambannya pekerjaan proyek pemerintahan di Aceh telah membuat 24 ribu orang kehilangan pekerjaannya. Angka pengangguran juga meningkat, bertambah sebanyak 32 ribu orang.
Demikian disampaikan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Hermanto SSi MM, saat menyampaikan berita resmi statistik menyangkut pertumbuhan ekonomi Aceh dan ketenagakerjaan, Rabu (6/11/2013).
Hermanto menyebutkan, total jumlah angkatan kerja di Aceh
pada bulan Agustus 2013 mencapai 2,034 juta orang. Berkurang sekitar 87
ribu orang dibandingkan posisi Februari 2013 yang sebesar 2,122 juta
orang. Namun mengalami penambahan sekitar 56 ribu orang dibandingkan
Agustus 2012 yang sebesar 1,978 orang.
Sedangkan jumlah penduduk yang bekerja, pada Agustus 2013 mencapai
1,825 juta orang. Berkurang sekitar 119 ribu orang jika dibandingkan
dengan keadaan Februari lalu yang sebesar 1,944 juta orang. Namun
apabila dibandingkan dengan keadaan Agustus 2012, bertambah sekitar 26
ribu orang.
Penurunan pekerja paling besar terjadi pada sektor konstruksi, yaitu
menurun sebesar 24 ribu orang jika dibandingkan dengan keadaan Agustus
2012. Sedangkan untuk sektor perdagangan, rumah makan dan jasa
akomodasi, mengalami peningkatan sebesar 28 ribu orang.
"Proyek-proyek pengerjaan pembangunan yang tidak terselesaikan sangat berpengaruh pada penyerapan tenaga kerja. Apalagi di Aceh kebanyakan masyarakat kita bekerja di sektor tersebut, sehingga tahun ini jumlahnya menurun," ujarnya.
Sementara untuk jumlah pengangguran, Hermanto mengatakan, pada bulan
Agustus 2013 jumlahnya sebesar 210 ribu orang, terjadi peningkatan
sekitar 32 ribu orang dibandingkan Februari 2013, yang sebesar 178 ribu
orang.
"Hal yang sama bila kita bandingkan dengan keadaan Agustus 2012,
jumlah penganggur juga mengalami peningkatan sebesar 30 ribu orang yaitu
sebesar 180 ribu orang," ucap Hermanto.
Dia menambahkan, Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT) pada bulan Agustus mencapai 10,30 persen, lebih tinggi
1,92 persen dari TPT bulan Februari 2013 yang sebesar 8,38 persen, dan
lebih tinggi 1,2 persen dari TPT bulan Agustus 2012.
"Dari sisi gender, TPT perempuan mencapai 12,47 persen. Lebih tinggi
3,41 persen dibandingkan TPT laki-laki sebesar 9,06 persen," katanya.
Sementara itu, menurut tingkat pendidikan, Hermanto menyebutkan bahwa
tamatan SD ke bawah merupakan yang paling banyak terserap ke dunia
kerja. Jumlahnya mencapai 660 ribu orang, atau sekitar 36,18 persen.
"Hal ini menandakan penduduk dengan pendidikan SD ke bawah banyak
terserap ke dunia kerja. Sedangkan penduduk dengan pendidikan SMA dan
SMK Kejuruan yang memiliki potensial belum terserap secara maksimal,"
kata Hermanto.
"Seharusnya ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah) bagi pemerintah kita,
bagaimana potensi yang dimiliki anak negeri ini menjadi persyaratan
utama bekerja sehingga hasil kerjanya pun maksimal," tambahnya lagi.
sumber : www.tribunnes.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar