Banda Aceh - Satu hari setelah terjadi kekerasan menimpa kader Partai Nasional Aceh
(PNA) yang berujung meninggal karena dikeroyok oknum yang diduga
simpatisan Partai Aceh (PA), Polisi Daerah (Polda) Aceh bekerjasama
dengan Komisi Independen Pemilihan (KIP) menyelenggarakan deklarasi
pemilu, Jumat (7/2) di aula serba guna Mapolda Aceh.
Dalam
deklarasi pemilu damai itu ikut dihadiri oleh seluruh Forum Koordinasi
Pimpinan Daerah (Forkompimda) Pemerintah Aceh, elemen sipil dan juga
seluruh perwakilan partai politik peserta pemilu 2014, kecuali Partai Nasional Aceh (PNA) absen dalam deklarasi itu.Kapolda Aceh Irjen Herman Effendi dalam sambutannya mengatakan, PNA absen dalam deklarasi ini karena berhalangan ada sesuatu hal. Sedangkan perwakilan partai politik lain ikut hadir semua. "Kami ikut berbelasungkawa atas meninggalnya kader PNA, dan kami akan berkomitmen untuk mengusut tuntas," tegas Herman Effendi.
Kapolda menambahkan, pada pemilu mendatang daerah Aceh ada potensi kerawanan konflik dan kerusuhan. Atas dasar itulah, katanya, melakukan antisipasi dengan melakukan deklarasi pemilu damai 2014. Dengan adanya acara ini, diharapkan akan terhindar dari kekerasan dan kerusuhan itu.
"Kita harapkan semua pihak bisa wujudkan pemilu damai, tertip dan bermartabat," tukasnya.
Sementara itu, Gubernur Aceh, Zaini Abdullah dalam sambutannya meminta kepada seluruh peserta pemilu agar tidak melakukan politik intimidasi dan kekerasan. Akan tetapi tawarkanlah program untuk meraih simpati masyarakat.
"Ikrar jangan hanya serimonial belaka, tapi dibuktikan dengan sikap di lapangan," imbuhnya.
Sedangkan Ketua KIP Aceh, Ridwan Hadi mengatakan, beberapa kali pemilu di Aceh berjalan baik dan demokratis selama ini, meskipun Aceh baru selesai konflik dan ini patut menjadi contoh baik oleh pihak luar negeri maupun di Indonesia.
"Dulu pada pemilu 2012 ada konflik regulasi, 5 kali pergeseran tanggal pemungutan suara, tapi tetap pemilu sukses dilaksanakan di Aceh, ini patut dicontoh," ujar Ridwan Hadi.
Harapan Ridwan Hadi selaku penyelenggara pemilu, apapun hasilnya nanti, semua pihak diminta untuk bisa menerima. "Kami harap semua bisa menerima apapun hasilnya, yang terpenting Aceh tetap harus damai," imbuhnya.
Ridwan Hadi juga menyoroti masih ada KIP Kabupaten yang sampai saat ini belum dilantik yaitu KIP Kabupaten Aceh Tengah dan Nagan Raya. Oleh karena itu, ia meminta kepada Gubernur Aceh untuk bisa menyelesaikan persoalan ini.
"Karena kalau ini tidak jelas, akan berpengaruh terhadap perolehan suara seluruh Indonesia," tutupnya.
sumber : merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar