Hal itu disampaikan Muzakir Manaf, saa membuka Pelatihan
Pelaksana Lapangan Pekerjaan Jalan Jembatan dan Pelatihan Tukang Bidang
Konstruksi Tingkat Pemula se-Aceh, Selasa (4/2).
Dia
juga berharap, pelatihan yang digelar dapat dijadikan momentum yang
tepat guna mengatasi masalah kekurangan tenaga terampil di bidang
konstruksi yang selama ini dihadapi Aceh
“Belajarlah semaksimal mungkin, sehingga semua ilmu yang diajarkan dapat diserap dengan baik. Ilmu itu akan menjadi modal penting dalam berkarya di tengah-tengah,’’ kata Muzakir, dihadapan 40 pemuda Aceh yang mengikuti pelatihan gelombang I tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Pelatihan Konstruksi Wilayah I Banda Aceh Sutjipto, mengatakan, pelatihan ini merupakan salah satu persiapan dalam menyongsong Asean Community. Yaitu mempersiapkan mereka untuk memiliki kompetensi dan sertifikasi sesuai dengan bidang dimiliki.
“Pelatihan yang kami lakukan, disesuaikan dengan jabatan yang dikuasai, mulai dari level 1 yaitu tukang pemula sampai level 9 yaitu ahli utama dari berbagai jabatan kerja yang ada di pekerjaan konstruksi,” kata Sutjipto.
Ketua Pelaksana, Eddy Irwanto, S.T, M.Tech, dalam laporannya mengatakan, pelatihan ini berlangsung dari tanggal 3 – 27 Februari 2014.
Dijelaskan Eddy, pelatihan bertahap diikuti oleh 200 pemuda Aceh ini dilaksanakan atas program Pusat Pembinaan Kompetensi dan pelatihan Konstruksi Badan Pembinaan Konstruksi Kemeterian Pekerjaan Umum Republik Indonesia.
Turut hadir dalam acara tersebut, Dekan FT Unsyiah, Ketua Jurusan Teknik Sipil FT Unsyiah, Kadisdik Aceh, Wanda Monic GIZ German, Disnakermobduk Aceh, Dinas Bina Marga Aceh, Pembina Jasa Konstruksi Aceh, Perwakilan Asosiasi dan Perwakilan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Aceh, serta diikuti oleh instruktur dan puluhan peserta pelatihan.
sumber : WASPADA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar