">

Senin, 27 Januari 2014

Seks Bebas Kalangan Remaja Marak di Aceh

Do you want to share?

Do you like this story?

foto : ilustrasi
Banda Aceh - Provinsi Aceh yang merupakan daerah yang memberlakukan hukum Syariat Islam, hingga kini belum dapat membendung sejumlah kasus seksual. Pasalnya, sejumlah wilayah di Aceh saat ini marak terjadinya seks bebas (free sex) yang dilakukan oleh kalangan remaja, baik pelajar maupun kalangan mahasiswa.

"Persoalan seks bebas di Aceh sangat memprihatinkan, khususnya di Kota Banda Aceh yang mayoritasnya banyak kalangan mahasiswa yang nge-kost. Bahkan, persoalan sek
s bebas di Aceh juga terjadi di kalangan pelajar SMP dan SMU," kata Manager Kasus Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BP3A) Provinsi Aceh, Endang Setyaningsih,M.Pd Psikolog kepada acehonline.info, Sabtu (25/1/2014) di Banda Aceh.

Perilaku seks bebas para remaja, Engdang menjelaskan, mayoritasnya dilakukan oleh kalangan remaja dan mahasiswa yang tinggal tidak tingggal bersama orang tuanya (nge-kost). Hal itu terjadi karena kurangnya pengawasan para orang tua yang menguliahkan anaknya ke luar daerah. Selain itu, faktor terjadinya seks bebas di kalangan remaja disebabkan teknologi yang semakin canggih (hand phone/blackbeerry) dan jejaring sosial (facebook dan twitter) juga menjadi faktor terjadinya kasus seks bebas di Aceh.

"Para orang tua ketika menguliahkan atau menyengolahkan anaknya jangan dilepas begitu saja, tetapi harus mengontrol aktivitas yang dilakukan anak mereka, selain belajar," ujarnya.

Endang menambahkan, banyak para remaja yang tertangkap melakukan seks bebas mengaku melakukannya dengan alasan suka sama suka, dan sebahagiannya beralasan karena faktor ekonomi.

"Mereka (pelaku seks bebas) adalah para remaja sangat paham dan mengerti tentang agama, namun moralnya ini yang bermasalah. Banyak para remaja yang melakukan seks bebas juga disebabkan persoalan rumah tangga orang tuanya hancur (bermasalah), sehingga mereka kurang mendapat bimbingan dari orang tua," jelas Endang.

Selain persoalan seks bebas, Endang juga menambahkan, di Aceh juga saat ini mulai marak terjadinya kasus seks sesama jenis (Gay dan Lesbian).

"Persoalan seks sesama jenis juga sudah mulai terjadi, khususnya di Kota Banda Aceh," paparnya.

Selain itu, kata Endang, kasus perkosaan dan kekerasan dalam dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan juga mengalami peningkatan di Aceh.

"Untuk kasus perkosaan tahun 2013 berjumlah 12 kasus, dimana mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang berjumlah 9 kasus. Mayoritas kasus tersebut terjadi di wilayah Aceh Besar. Sedangkan untuk kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) berjumlah hampir 100 kasus lebih di seluruh Aceh," ungkapnya

Kasus perkosaan, Endang menjelaskan, rata-rata dilakukan oleh orang yang kenal dan dekat dengan pelaku.

"Yang sangat disayangkan, kasus tersebut terjadi terhadap anak perempuan yang berusia di bawah 12 tahun, bahkan ada bocah yang berumur 5, 4 dan 2 tahun," kata Endang.

"Beberapa kasus perkosaan yang terjadi di Aceh dilakukan oleh guru pengajian, bilal masjid (dilakukan di dalam masjid), serta orang tua terhadap anak kandungnnya sendiri," tambahnya.

Menyikapinya sejumlah kasus tersebut, kata Endang, BP3A Provinsi Aceh akan bekerjasama dengan beberapa instansi terkait guna mencari solusi penyelesaian, serta menemui Gubernur melaporkan sejumlah kasus seksual yang terjadi di Aceh.

"Kami harapkan, persoalan ini dapat menjadi perhatian semua pihak dan para orang tua, serta instansi pemerintahan terkait agar persoalan kasus seks bebas, perkosaan, serta KDRT tidak terjadi lagi di Aceh," imbuhnya.

sumber : www.kaskus.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q