“Meski operasionalnya masih minimal, tapi kami sangat berharap nelayan dan pemilik boat mau menggunakan fasilitas Pelabuhan Perikanan Besar Lampulo yang baru ini,” kata dr Zaini Abdullah dalam pidato peresmian.
Peresmian itu dihad
iri Direktur Pelabuhan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Alifsyah Bambang Sutejo, Wali Nanggroe Malik Mahmud Al-Haytar, Wakapolda Husin Hamidi, anggota Muspida Aceh, Wali Kota Banda Aceh Mawardy Nurdin, dan sejumlah undangan lainnya. Termasuk para pemilik boat dan investor yang akan menanamkan modalnya di Aceh, seperti PT Aceh Lampulo Jaya Bahari.
Menurut Gubernur, Pelabuhan Perikanan Sumudera Besar yang kini dinamakan Pelabuhan Perikanan Besar Lampulo Baru itu, telah dibangun sejak 2006 oleh BRR NAD-Nias. Ketika tahun 2009 masa tugas badan itu berakhir, pembangunannya dilanjutkan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh.
Kalau dilihat dari kebutuhan anggarannya yang mencapai Rp 1,250 triliun, sementara anggaran yang baru dikucurkan untuk pembangunan prasarana dan sarana pelabuhannya baru sekitar 213 miliar atau baru 17 persen dari kebutuhannya, maka Pelabuhan Perikanan Besar Lampulo Baru itu, baru akan beroperasi maksimal pada tiga atau lima tahun mendatang.
“Nah, supaya aset yang sudah ada tidak karatan dan menjadi barang mubazir, maka setelah kami tinjau dua kali Pelabuhan Perikanan Besar Lampulo Baru itu, langsung kami perintahkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh untuk mengoperasionalkannya dengan pola minimal dulu,” terang dr Zaini.
Operasionalisasinya nanti, kata Gubernur Zaini, pasti masih banyak kendala dan hambatan. Antara lain, soal pengerukan pintu masuk ke kolam dermaga yang belum seluruhnya tuntas. Selain itu, beberapa tempat pada kolam dermaganya pun masih dangkal. Kendala dan hambatan itu, kata Gubernur Zaini, akan ditangani dalam tahun anggaran 2014.
Kepala DKP Aceh, Dr Raihanah MSi mengatakan, tujuan utama pengoperasian Pelabuhan Perikanan Besar Lampulo Baru itu kemarin untuk menyelamatkan aset yang sudah ada agar tidak rusak. “Awalnya akan dioperasionalkan minimal pada akhir 2013, tapi karena masih ada kendala, maka baru bisa dilaksanakan peresmiannya pada minggu pertama tahun 2014,” ujarnya menjawab Serambi.
Peresmian beroperasinya pelabuhan itu dilakukan bersamaan dengan peletakan batu pertama pembangunan Kawasan Industri Perikanan di Kompleks Pelabuhan Perikanan Besar Lampulo Baru. Investor yang akan membangunnya sudah ada, antara lain, PT Aceh Lampulo Jaya Bahari. Perusahaan ini akan membangun cold storage dan pabrik es batang untuk kebutuhan nelayan dan perusahaan itu sendiri.
Direktur Pelabuhan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Alifsyah Bambang Sutejo mengatakan, pihaknya siap mendukung pembangunan fasilitas pendukung lainnya yang dibutuhkan Pelabuhan Perikanan Besar Lampulo untuk kelancaran operasional minimalnya guna menuju operasional maksimal.
Tahun 2014, dari sumber APBN dialokasikan Rp 4 miliar untuk membangun turap atau beton antiabrasi dan fasilitas lainnya.
Untuk mempercepat penyempurnaan fasilitas pelabuhan lainnya, ia sarankan Pemerintah Aceh membuat usulan program kepada 12 kementerian teknis yang terkait dengan bidang kelautan dan perikanan.
sumber : Serambi Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar