Aceh Utara - Terkait dana 50 Miliar usulan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh
(DPRA) dari Fraksi Partai Aceh, untuk pengukuhan lembaga Wali Nanggroe
(WN) ini juga menuai kecamanan dari mahasiswa. pasalnya, anggaran
tersebut sangat tidak wajar.
“Pengukuhan lembaga WN yang
mencapai 50 Milyar memang sudah sangat tidak wajar, karna kita sudah
sama-sama mengetahui bahwa itu adalah uang rakyat yang seharusnya
dipergunakan untuk kepentingan rakyat,” ujar Koordinator Umum BEM
Se-Aceh, Joelkarnen kepada The Globe Journal, Kamis (03/10/2013).
Menurutnya, masih banyak yang harus diselesaikan dengan dana sebesar
itu, memperbaiki kualitas pendidikan yang masih merosot, meningkatkan
perekonomian masyarak Aceh yang masih tidak stabil, memperbaiki
infrastruktur yang tidak layak dilintasi, memberi beasiswa untuk
mahasiswa ke luar negeri, membuat rumah bagi kaum dhuafa. "itu yang
harus dikedepankan, memang pada dasarnya lembaga tersebut juga milik
rakyat Aceh, namun tidak sewajarnya juga memnghabiskan dana sebesar
itu,"ugkap Joel.
“Kita semua dari pada pengurus BEM se-Aceh
mulai dari Koordinator umum dan wakil serta tujuh Koordinator wilayah
yang ada di seluruh Aceh, berharap kepada Pemerintah Aceh untuk
melakukan peninjauan kembali, itu uang rakyat seharusnya dipergunakan
untuk keperluan rakyat, jangan menghamburkan uang rakyat pada kegiatan
yang tidak mempunyai sosial secara subtansial, intinya mohon
dipertimbangkan kembali”. Tutupnya.
Aceh Utara - Terkait dana 50 Miliar usulan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) dari Fraksi Partai Aceh, untuk pengukuhan lembaga Wali Nanggroe (WN) ini juga menuai kecamanan dari mahasiswa. pasalnya, anggaran tersebut sangat tidak wajar.
“Pengukuhan lembaga WN yang mencapai 50 Milyar memang sudah sangat tidak wajar, karna kita sudah sama-sama mengetahui bahwa itu adalah uang rakyat yang seharusnya dipergunakan untuk kepentingan rakyat,” ujar Koordinator Umum BEM Se-Aceh, Joelkarnen kepada The Globe Journal, Kamis (03/10/2013).
Menurutnya, masih banyak yang harus diselesaikan dengan dana sebesar itu, memperbaiki kualitas pendidikan yang masih merosot, meningkatkan perekonomian masyarak Aceh yang masih tidak stabil, memperbaiki infrastruktur yang tidak layak dilintasi, memberi beasiswa untuk mahasiswa ke luar negeri, membuat rumah bagi kaum dhuafa. "itu yang harus dikedepankan, memang pada dasarnya lembaga tersebut juga milik rakyat Aceh, namun tidak sewajarnya juga memnghabiskan dana sebesar itu,"ugkap Joel.
“Kita semua dari pada pengurus BEM se-Aceh mulai dari Koordinator umum dan wakil serta tujuh Koordinator wilayah yang ada di seluruh Aceh, berharap kepada Pemerintah Aceh untuk melakukan peninjauan kembali, itu uang rakyat seharusnya dipergunakan untuk keperluan rakyat, jangan menghamburkan uang rakyat pada kegiatan yang tidak mempunyai sosial secara subtansial, intinya mohon dipertimbangkan kembali”. Tutupnya.