Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun....,
Langit Aceh kembali 'gelap', Ulama kharismatik Aceh, Tgk. Muhammad Waly al-Khalidy, atau yang lebih dikenal 'Waled Tanoh Mirah', Pimpinan Dayah Darul Ulum, Aceh Jeumpa tadi pagi sekitar pukul 05:00 WIB (5/9), berpulangnya ke Rahmatullah dan meninggalkan kita semua menghadap Allah 'Azza Wa Jalla.
Beliau adalah putera dari Ulama Aceh Alm. Tgk. H. Abdullah Hanafie yang dikenal dengan sebutan Abu Tanoh Mirah merupakan salah seorang ulama dayah terkenal di Aceh, mampu mencetak ratusan kader ulama di Sumatera.
Dayah Darul Ulum didirikan pada tahun 1957 oleh Abu Tanoh Mirah yaitu di Desa Tanoh Mirah Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen Aceh.
Abu Tanoh Mirah yang terkenal di Aceh pada masanya sebagai seorang ulama sangat menguasai ilmu ushul fiqh, merupakan salah seorang murid dari Tgk. Syekh H. Muhammad Waly Al Khalidy atau yang lebih dikenal dengan Tgk. Muda Waly di Aceh Selatan.
Abu Tanoh Mirah meninggal pada tahun 1989 dalam usia 63 tahun dan meninggalkan delapan orang putra-putrinya. Beliau merupakan ulama Aceh yang sangat teguh memegang al-qur'an dan hadits dengan mengikuti pemahaman Mazhab Syafi'i dalam bidang fiqh dan mengikuti Mazhab al-Asy'ari dalam bidang akidah.
Abu Tanoh Mirah dikenal sangat teguh dalam memperjuangkan akidah Ahlussunnah wal jama'ah.
Adapun kepepimpinan Pesantren Darul Ulum diteruskan oleh anak-anak beliau, terutama yang sangat berperan adalah anak kedua beliau yang juga diberi nama sama dengan nama gurunya yakni Tgk. Muhammad Waly Al Khalidy, ialah (alm) Waled Tanoh Mirah.
Dari orang tuanya yang Alim Waled Tanoh Mirah di didik langsung oleh orang tua kandungnya kemudian beliau melanjutkan perjalanan pendidikannya kedayah Budi Lamno, Babussalam Blang Bladeh dan Darul Huda Lhok Nibong.
Waled Tanoh Mirah lahir di Dayah Darussalam Labuhan Haji, Desa Blang Poroh, Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan 03 Januari 1969 saat ayah beliau sedang mendalami ilmu agama pada Abuya Muda Waly di Labuhan Haji, Aceh Selatan.
Semoga Allah Ta'ala menerima dan membalas segala amal-amal beliau dalam mendidik ummat dan kembali kepada Allah sebagai seorang Syuhada yang telah diampuni dari segala dosa.
___
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan merenggutnya dari para manusia, namun ilmu itu dicabut dengan diwafatkannya para ulama. Sehingga apabila Allah tidak menyisakan lagi seorang ‘alim, maka manusia akan menjadikan para pembesar mereka dari kalangan orang-orang bodoh yang ditanya (tentang agama) lantas orang-orang bodoh itu berfatwa tanpa ilmu, sehingga mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari, At-Tirmidzi)
"Ya Rabbana, Ampunilah dirinya, maafkanlah ia dan tempat-kanlah ia di tempat yang mulia, luaskan kuburannya, dan masukkan dia ke Syurga, jagalah dia dari siksa kubur dan api Neraka, Al-fatihah...”
sumber : www.atjehcyber.net