">

Sabtu, 08 Februari 2014

Warga Nagan Terlibat Adu Jotos dengan Oknum Brimob

Do you want to share?

Do you like this story?

Meulaboh - Rusli (56), warga Gampong Meureubo, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat, Jumat (7/2/2014) siang mengadu ke Mapolsek Meureubo karena mengaku diancam tembak oleh Syahrul Tambunan, anggota Brigade Mobil (Brimob) Kompi V Kuala.


Pengaduan Rusli ke polisi didahului oleh peristiwa bentrokan (adu jotos) antara dirinya dengan oknum Brimob tersebut, Minggu (2/2/2014) lalu, di sekitar rumahnya yang menyebabkan warga sipil ini terluka. Berdasarkan informasi yang diperoleh Serambi (Tribunnews.com Network) dan awak media lainnya dari sumber tepercaya kemarin, Rusli melapor karena ia tak terima perlakuan oknum Brimob itu terhadapnya. Kasus itu bermula ketika Rusli bersama istrinya pulang dari pasar dan melintas di lorong menuju rumahnya. Setiba di depan rumah oknum Brimob itu, sepeda motor yang dikendarainya tersangkut dan tergores oleh “polisi tidur” (semen cor mirip pita kejut) yang dibangun sang Brimob.

Karena kesal, Rusli mengomel. Bahkan setiba di rumahnya dia ambil linggis untuk membongkar polisi tidur di depan rumah anggota Brimob tersebut. Ia anggap “polisi” bikinan Brimob itu telah mengganggu lalu lintas warga. Niat Rusli untuk membongkar polisi tidur itu mendapat tentangan dari sang Brimob. Baginya, protes boleh saja, tapi untuk membongkar sepihak tunggu dulu. Toh masih bisa dibicarakan secara baik-baik tanpa harus emosi.

Karena saling mempertahankan pendapat, akhirnya kedua pria itu terlibat perkelahian hebat. Rusli langsung saja menggunakan linggis yang memang sudah berada di tangannya untuk membela diri. Sedangkan anggota Brimob tadi menggenggam senjata laras pendek dan tetap melayani Rusli untuk sesi adu mulut. Melihat keduanya memegang senjata, perkelahian itu dengan cepat dilerai warga sekitar. Tapi pascainsiden itu Rusli meringis karena wajahnya terluka. Dia yakini itu karena dibogem “lawan tanding” nya.

Sebaliknya, Syahrul Tambunan, meski mendapat pukulan dari Rusli tapi tak mengalami luka apa pun. Nah, selain mengeluhkan wajahnya luka, Rusli juga melapor ke polisi bahwa ia sempat diancam tembak oleh Syahrul.

Perkelahian itu terjadi hari Minggu lalu, namun baru Jumat kemarin diadukan korban bersama keluarganya ke Mapolres Aceh Barat di Meulaboh. Rupanya, sebelum kasus ini dilapor korban ke polisi, pihak kepolisian bersama Komandan Peleton Brimob Kompi V Kuala, Nagan Raya, serta aparat desa dan Muspika Meureubo, sudah berupaya menyelesaikan kasus ini melalui jalur kekeluargaan. Namun Rusli tak mau berdamai. Ia tetap ingin memperkarakan oknum Brimob itu dengan tuduhan memukul dan mengancam tembak dirinya dengan senjata di tangan.

Kapolres Aceh Barat, AKBP Faisal Rivai SIK melalui Kapolsek Meureubo, Ipda Jon Darwin yang dikonfirmasi Serambi di ruang kerjanya, Jumat siang, mengakui sudah menerima pengaduan Rusli. Dari pengakuan pelapor, kasus ini terjadi gara-gara bangunan ‘polisi tidur’ yang dibangun di depan rumah anggota Brimob itu telah menyebabkan mesin sepeda motornya tersangkut dan tergores. Pelapor tak terima kejadian itu sehingga berujung pada perkelahian.

"Dia juga mengancam mau menembak saya dengan senjatanya, makanya kasus ini saya lapor ke polisi," kata Rusli didampingi kuasa hukumnya, Wiwin, dari LBH Pos Meulaboh. Malah, menurut Jon Darwin, saat baku hantam itu terjadi sempat juga direkam oleh Yuli, anak Rusli, menggunakan kamera handphone. Rekaman itu akan dijadikan salah satu barang bukti.

"Kasus ini masih kita selidiki. Pelapor sudah kita mintai keterangan. Selanjutnya akan kita sidik kasus ini sesuai prosedur yang berlaku," kata Ipda Jon Darwin.

sumber : tribunnews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q