Banda Aceh - Ketua Dewan Pimpinan Aceh Partai Aceh (DPA PA),
Muzakkir Manaf membantah tegas tudingan bahwa kadernya telah melakukan
kekerasan di Aceh Utara terhadap kader PNA sampai tewas.
"Ini perlu saya luruskan, bukan kader PA yang melakukan kekerasan itu," kata Muzakkir Manaf yang akrap disapa Muallem itu di Banda Aceh, Jumat (7/2).
Wakil Gubernur Aceh itu menegaskan, justru kader PNA secara bersama-sama melakukan perusakan atribut PA yaitu merobek dan membakar bendera PA. Maka terjadilah keributan dan perkelahian di lokasi kejadian dengan masyarakat dan simpatisan PA.
"Jadi jangan langsung memvonis terhadap kita, kalaupun dia (kader PNA yang tewas) mampus itu bukan kehendak kita, tapi kehendak Tuhan yang mencabut nyawa dia," ucap Muzakkir dengan nada tinggi.
Dia malah punya versi lain dari kejadian itu. Menurutnya, kader PA justru ingin melerai keributan yang terjadi karena pelaku ketahuan oleh warga menurunkan bendera PA.
Meski begitu, Muzakkir menyerahkan semua itu pada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas masalah itu. Di sisi lain, dia juga menyesali ketidakhadiran dari pihak PNA dalam acara Ikrar Pemilu Damai. "Harusnya mereka (PNA) itu datang hari ini, bisa kita bicarakan," tutupnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Juru Bicara (Jubir) PNA, Thamren Ananda secara tegas menyebutkan kader PA yang telah melakukan kekerasan hingga tewasnya kader PNA di Kabupaten Aceh Utara.
sumber : Merdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar