Banda Aceh - Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai
Nasional Aceh menyatakan, kadernya di Kuta Makmur, Aceh Utara, M Yuwaini
(47) dianiaya hingga tewas, karena korban dituduh menurunkan bendera
Partai Aceh. Pelaku diduga mengendarai sepeda motor.
Juru Bicara Bapilu PNA, Munawar Liza Zainal mengatakan, kejadian berawal saat korban sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya sekira pukul 01.30 WIB dini hari tadi di Kuta Makmur. Kemudian dia dihentikan dan dipukuli oleh dua pelaku yang mengendarai sepeda motor.
"Alasannya korban telah menurunkan bendera Partai Aceh. Korban meninggal sekitar pukul 3.15 WIB, saat baru tiba di Rumah Sakit PMI, Lhokseumawe," katanya dalam pernyataan tertulis dikirim ke wartawan, Kamis (6/2/2014).
Menurutnya pengeroyokan yang berakibat pembunuhan ini merupakan salah satu petunjuk bahwa intimidasi terhadap PNA telah terjadi secara sistematis dan terkomando.
"Ada penangung jawab di belakang pelaku pembunuhan. Ini buah kegagalan aparat negara dalam menjaga keamanan dan menegakkan hukum. Setelah pembunuhan, pembakaran, pengancaman dan pengrusakan alat-alat peraga yang terjadi atas PNA, tidak ada upaya penegakan hukum yang serius dari aparat kepolisian," sebut mantan Juru Runding Gerakan Aceh Merdeka (GAM) itu.
Munawar meminta polisi tegas dan mengusut pimpinan partai yang tidak mampu mengatur anak buahnya di lapangan. "Kami yakin, kekerasan ini tidak berdiri dengan sendirinya, sebab telah terjadi secara berulang-ulang. Jangan sampai polisi takut karena pelaku berasal dari mereka yang saat ini sedang berkuasa. Hukum harus ditegakkan, keamanan harus dijaga dan perdamaian harus dipelihara pula," tukasnya.
Sebelumnya Kapolres Lhokseumawe AKBP Joko Surachmanto mengaku masih menyelidiki kasus yang menewaskan Yuwaini. Dia belum bisa menyimpulkan motif di balik peristiwa itu, meski sudah mengantongi identitas pelaku.
sumber : okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar