Banda Aceh – Front Sumber Daya Alam Aceh (FSDAA) menolak atas
penerapan REDD + di Aceh yang tidak berpihak kepada masyarakat lokal.
Aksi yang terdiri sekitar 20 orang ini dimulai pukul 10.30 WIB, di
bundaran Simpang Lima, Banda Aceh, Jumat (7/2/2014).
Dalam aksi yang mendapat pengawalan dari petugas kepolisian ini,
FSDAA meminta pemerintah Aceh untuk mempertimbangkan dan meninjau
kembali program REDD + di Aceh, dan program REDD + dapat memperhatikan
ekonomi lokal.
“Kita berharap penerapan program REDD+ di Aceh ditinjau kembali, dan
tidak bertolak belakang dengan tata ruang Aceh,” teriak Koordinator
Aksi, Yoyon Pardianto yang menggunakan pengeras suara.
Aksi yang berlangsung 30 menit ini tidak mengganggu arus lalu lintas,
dan berakhir pukul 11.00 WIB dengan mengikat spanduk yang dibawa
bertuliskan Frond demokrasi sumber daya alam aceh (FDSDA) Aceh menolak
REDD + berdaulat atas sumber daya alam aceh dan mendukung tata ruang
aceh.
sumber : serambi fm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar