Banda Aceh - Pemkab Aceh Besar dan Unsyiah komit untuk memajukan energi panas bumi (geotermal). “Semua pihak sudah tahui tentang keberadaan energi geotermal
di kawasan Aceh Besar. Jadi, mari sama-sama kita memanfaatkan dan
memajukannya. Unsyiah bekerja sama dengan Pemkab Aceh Be
sar kita
harapkan bisa menyumbangkan buah pikiran untuk memajukan energi alam
tersebut,” kata Bupati Aceh Besar, Mukhlis Basyah, dalam Seminar
Nasional Energi Geotermal di Aula Fakultas MIPA Unsyiah, Kamis (6/2).
Mukhlis
meminta Unsyiah melahirkan mahasiswa-mahasiswa unggulan agar dapat
mendukung pembangunan sektor energi. Menurutnya, Aceh Besar kaya sumber
daya alam, namun minim sumber daya manusia. Jadi, perlu meningkatkan SDM
untuk keseimbangan hasil alam yang tersedia.
“Sekarang, 96 persen
wilayah Aceh Besar sudah dialiri listrik. Jadi, ada empat persen lagi
wilayah yang belum terjangka. Dengan adanya energi panas bumi, kebutuhan
tersebut akan tercukupi,” ungkap Bupati.
Sementara Pembantu Rektor IV Unsyiah, Prof Dr Darusman MSc saat membuka seminar itu menyampaikan, Indonesia mempunyai potensi geotermal
yang sangat besar, namun banyak yang belum tersentuh. Ini, lanjutnya,
menjadi tantangan besar bagi Unsyiah untuk mendorong pemerintah dalam
persiapan dana investasi awal untuk pemanfaatan potensi tersebut.
“Sampai saat ini baru empat persen energi geothermal yang dimanfaatkan,”
ujarnya seperti disampaikan kembali oleh Kepala Humas Unsyiah, Dr Ilham
Maulana kepada Serambi, kemarin.
Seminar itu merupakan rangkaian
HUT Ke-25 FMIPA yang terlaksana atas kerja sama FMIPA Unsyiah dengan
USAID, Star Energy, USC University of Southern California dan ITB.
Ratusan
peserta mulai dari kalangan birokrasi, akademisi, peneliti, praktisi
energi, dosen, dan mahasiswa hadir dalam seminar tersebut. Beberapa
pembicara andal menjadi kunci dalam seminar itu. Mereka antara lain
Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementreian
Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, Presdir PT Pertamina
Geothermal Energi, Kadis Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh,
Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia dan beberapa pakar geotermal dari ITB dan unsyiah.
sumber : Serambi Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar