Oknum TNI Sabang pukuli 5 pelajar SMU
SABANG – Lima remaja yang masih berstatus
siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri 1 Sabang menjadi korban
pemukulan yang dilakukan oleh oknum anggota Tentara Nasional Indonesia
(TNI) YONIF 116 KOMPI-C Senapan (Balik Gunung), pada Kamis
(02/01/2014)..
Para korban masing-masing bernama, Muhammad Alfaroh (16), Rovi Afandi
(18), T. Rabit (16), Arif (17) dan Firman Ali (17).
Kronolois kejadian menurut pengakuan salah satu korban, sekitar pukul
11.00 Wib mereka hendak memancing di balik gunung, untuk mencapai lokasi
tersebut mereka harus melewati markas YONIF 116 KOMPI-C Senapan. Pada
saat melewati YONIF mereka ditegur oleh salah satu anggota Kompi,
pasalnya mereka lewat tanpa permisi. Tak terima ditegur mereka pergi
sambil mengeluarkan kata-kata tak bersahabat, sehingga membuat oknum TNI
tersinggung.
Masih menurut korban, kemudian mereka dikejar oleh oknum TNI tersebut
mengejar sampai di kedai kopi Pria Laot. Tanpa basa-basi di sana
remaja-remaja itu dipukuli. Kemudian mereka dibawa ke markas Kompi serta
meminta keluarga dari anak-anak tersebut untuk datang menjemput mereka.
Amatan AJNN.net para korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Kota Sabang untuk
divisum, mereka turut didampingi keluarga. Usai divisum para korban
dibawa ke POM untuk dibuatnya BAP. Di sana mereka masih didampingi oleh
anggota Polri yang bernama Akrizal dan para orang tua korban.
Untuk meluruskan perkara itu, Dandim Kota Sabang Letkol Inf Widya
Prastyo menggelar konferensi pers, langsung dihadiri keluarga korban dan
didampingi oleh ketua keuchik AyahNan, Keuchik kota atas dan Keuchik
Kota Bawah Barat.
Damdim Kota Sabang mengatakan para pelaku langsung diperiksa oleh POM
dan ditindak sesuai kesalahan,
Dandim mengakui kesalahan oknom TNI tidak
ada yang akan menghalangi proses hukum yang akan berjalan.
AyahNan Ketua Keuchik Kota Sabang meminta jangan sampai kasus ini mudah
dimanfaatkan untuk diprovokasi. Sementara Keuchik Kota Bawah Barat
meminta kasus ini diselesaikan secara transparan, begitu juga Keuchik
Kota Atas yang langsung hadir pada konferensi pers tersebut juga meminta
kepada Dandim untuk menyelesaikan kasus ini secara terbuka.
Menanggpi permintaan dari pemuka gampong tersebut, POM Dalimin
mengatakan akan memproses secepat mungkin dan meminta keterangan kepada
para korban.
Sementara, Erwin ayah angkat dari salah satu korban meminta proses hukum
tetap berjalan. Bukan hanya Erwin, semua orang tua korban yang hadir
tidak terima dengan pemukulan yang menimpa anak-anak mereka.
“Mereka merupakan masa depan bangsa seharusnya jika anak-anak para
korban mengeluarkan kata-kata kotor terhadap oknum TNI, mereka dapat
membimbing mereka bukan malah main kekerasan,” kata Erwin.
Farit orang tua dari Firman meminta kepada Dandim untuk menindak tegas
oknum TNI yang menurutnya telah berbuat diluar batas.
Sedangkan Dandim mengaku dari hati yang sangat dalam meminta maaf kepada
keluarga para Korban atas tindakan oknum TNI dan berjanji akan menindak
tegas para pelaku tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar