">

Jumat, 03 Januari 2014

Oknum TNI Sabang pukuli 5 pelajar SMU

Do you want to share?

Do you like this story?

FotoSABANG – Lima remaja yang masih berstatus siswa Sekolah Menengah Umum (SMU) Negeri 1 Sabang menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh oknum anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) YONIF 116 KOMPI-C Senapan (Balik Gunung), pada Kamis (02/01/2014).. Para korban masing-masing bernama, Muhammad Alfaroh (16), Rovi Afandi (18), T. Rabit (16), Arif (17) dan Firman Ali (17). 

Kronolois kejadian menurut pengakuan salah satu korban, sekitar pukul 11.00 Wib mereka hendak memancing di balik gunung, untuk mencapai lokasi tersebut mereka harus melewati markas YONIF 116 KOMPI-C Senapan. Pada saat melewati YONIF mereka ditegur oleh salah satu anggota Kompi, pasalnya mereka lewat tanpa permisi. Tak terima ditegur mereka pergi sambil mengeluarkan kata-kata tak bersahabat, sehingga membuat oknum TNI tersinggung.

Masih menurut korban, kemudian mereka dikejar oleh oknum TNI tersebut mengejar sampai di kedai kopi Pria Laot. Tanpa basa-basi di sana remaja-remaja itu dipukuli. Kemudian mereka dibawa ke markas Kompi serta meminta keluarga dari anak-anak tersebut untuk datang menjemput mereka. Amatan AJNN.net para korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Kota Sabang untuk divisum, mereka turut didampingi keluarga. Usai divisum para korban dibawa ke POM untuk dibuatnya BAP. Di sana mereka masih didampingi oleh anggota Polri yang bernama Akrizal dan para orang tua korban. 

Untuk meluruskan perkara itu, Dandim Kota Sabang Letkol Inf Widya Prastyo menggelar konferensi pers, langsung dihadiri keluarga korban dan didampingi oleh ketua keuchik AyahNan, Keuchik kota atas dan Keuchik Kota Bawah Barat. Damdim Kota Sabang mengatakan para pelaku langsung diperiksa oleh POM dan ditindak sesuai kesalahan, 

Dandim mengakui kesalahan oknom TNI tidak ada yang akan menghalangi proses hukum yang akan berjalan. AyahNan Ketua Keuchik Kota Sabang meminta jangan sampai kasus ini mudah dimanfaatkan untuk diprovokasi. Sementara Keuchik Kota Bawah Barat meminta kasus ini diselesaikan secara transparan, begitu juga Keuchik Kota Atas yang langsung hadir pada konferensi pers tersebut juga meminta kepada Dandim untuk menyelesaikan kasus ini secara terbuka. 

Menanggpi permintaan dari pemuka gampong tersebut, POM Dalimin mengatakan akan memproses secepat mungkin dan meminta keterangan kepada para korban. Sementara, Erwin ayah angkat dari salah satu korban meminta proses hukum tetap berjalan. Bukan hanya Erwin, semua orang tua korban yang hadir tidak terima dengan pemukulan yang menimpa anak-anak mereka. 

 “Mereka merupakan masa depan bangsa seharusnya jika anak-anak para korban mengeluarkan kata-kata kotor terhadap oknum TNI, mereka dapat membimbing mereka bukan malah main kekerasan,” kata Erwin. Farit orang tua dari Firman meminta kepada Dandim untuk menindak tegas oknum TNI yang menurutnya telah berbuat diluar batas. Sedangkan Dandim mengaku dari hati yang sangat dalam meminta maaf kepada keluarga para Korban atas tindakan oknum TNI dan berjanji akan menindak tegas para pelaku tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q