"Kami mengajak jajaran KIP tetap netral dan tidak terseret kepada golongan politik," kata Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Banda Aceh, Jumat (17/1).
Penegasan tersebut disampaikan Gubernur Aceh dalam samb
Peresmian tujuh kantor KIP kabupaten/kota se Provinsi Aceh tersebut dilakukan secara simbolis oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Husni Kamil Manik.
Abdullah juga menyatakan KIP selaku penyelenggara pemilu untuk selalu dapat memainkan peran dalam membangun pendidikan dan demokrasi rakyat secara sehat.
Ia juga mengingatkan Pemilu 2014 tinggal beberapa bulan lagi. Karena itu, sebagai penyelenggara, KIP harus benar-benar netral dan berpihak kepada golongan politik peserta pemilu.
"Kita harus mampu bersandar pada landasan moral dan etika guna menata dan membangun Aceh ke depan yang lebih baik. Semuanya terwujud tentu dengan berjalannya pemilu secara lancar dan kondusif," kata dia.
Zaini menegaskan pemilu legislatif menjadi momentum penting bagi seluruh rakyat Aceh dalam menjalankan demokrasi guna mewujudkan kedamaian, keadilan, dan kesejahteraan.
Demokrasi yang dibangun, lanjut dia, adalah demokrasi yang berlandaskan nilai etika dan moral. Serta demokrasi yang bersumber dan tidak terlepas dari syariat agama.
Oleh karena itu, kata dia, diharapkan seluruh komponen masyarakat Aceh memerhatikan nilai etika dan moral sebagai panduan berdemokrasi, termasuk pada pemilu.
"Kesadaran berdemokrasi yang sertai ditandai dengan terciptanya situasi damai, aman, dan kondusif. Karena itu, semua pihak harus jujur, adil, dan saling menghormati satu sama lain dalam berdemokrasi," kata Zaini.
utan tertulisnya yang dibacakan Sekretaris Daerah Aceh Dermawan pada peresmian tujuh kantor KIP kabupaten/kota se-Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar