Salah seorang petani, Arjudin saat dihubungi di Kecamatan Tromon Timur, Kabupaten Aceh Selatan, Jumat menyatakan, kenaikkan harga TBS kelapa sawit di Aceh itu terjadi setelah konferensi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) di Bali, awal Desember 2013.
Arjudin yang merupakan calon anggota legislatif DPRK Aceh Selatan itu menyatakan, naiknya harga TBS tersebut membawa angin segar bagi para petani, sehingga mereka lebih bersemangat lagi untuk mengembangkan komoditas tersebut.
Dikatakan, harga TBS di Aceh, khususnya di Kabupaten Aceh Selatan sempat berada pada titik yang paling rendah, yakni di bawah Rp500/Kg.
“Alhamdulillah, harga TBS kelapa sawit secara perlahan-lahan terus mengalami kenaikan, dan puncaknya mencapai Rp1.700/Kg. Saya tidak tahu, kenapa setelah konferensi WTO di Bali, harga sawit terus naik,” katanya.
Arjudin yang mengaku memiliki lahan kelapa sawit seluas dua hektare itu menyatakan, dengan naiknya harga komoditas tersebut, tingkat kesejahteraan masyarakat juga meningkat, karena hampir sebagian besar masyarakat di Aceh Selatan, khususnya Kecamatan Tromon, memiliki lahan kelapa sawit.
Ia menyebutkan, dalam sebulan terakhir ini, sedikitnya 40 truk per hari membawa TBS kelapa sawit ke pabrik di Kota Subulussalam, karena letaknya lebih dekat.
Selain kelapa sawit, masyarakat di Aceh Selatan juga mengembangkan tanaman jagung, coklat, dan pinang, dan harga ketiga komoditas tersebut juga cukup bagus, katanya.
“Jadi, Kecamatan Tromon merupakan salah satu daerah di Kabupaten Aceh Selatan yang memberikan kontribusi cukup besar untuk pendapat asli daerah,” ujarnya.
Namun demikian, menurut Arjudin yang juga Ketua PC Partai Demokrat Kecamatan Tromon Timur itu kepedulian pemerintah daerah terhadap pembangunan, khususnya pendidikan di daerahnya sangat kurang.
Untuk itu, ia berharap kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Selatan agar memperhatikan pembangunan di Kecamatan Tromon yang kini jauh tertinggal dengan kecamatan lainnya, padahal potensi ekonomi di daerah itu cukup pesat.
sumber : Aceh Terkini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar