">

Minggu, 12 Januari 2014

Cie Rasa Loom, Sajian Mi Aceh Istimewa

Do you want to share?

Do you like this story?

Bandung - Tak jauh berbeda dengan penganan mi pada umumnya, makanan berbahan baku tepung dan telur ini dibentuk panjang bulat dengan tingkat kekenyalan tertentu.

Bedanya, mi yang disajikan di Kedai Aceh Cie Rasa Loom ini dijamin segar. "Kita bikin mi-nya setiap hari, mendadak. Jadi, hitungan kesegarannya per jam," kata Ibra (35), pengelola dan penanggung jawab kedai.

Selain dibuat segar, pembuatan mi itu pun

"Bumbu yang dipakai itu merupakan racikan dari 44 macam rempah yang dibuat secara digiling. Ada satu rempah yang sengaja didatangkan dari Aceh dengan takaran yang tepat," jelas Ibra yang terkadang bertindak sebagai juru masak sekaligus.

Soal bumbu istimewa ini, Ibra mengatakan, dalam sekali giling ongkosnya bisa mencapai Rp2,8 juta. Jumlah sebanyak itu digunakan untuk empat kedai yang kini tersebar di Kota Bandung. Selain di Jalan Buahbatu No 154, Kedai Aceh Cie Rasa Loom mempunyai tiga cabang lain, yakni di Jalan Terusan Buahbatu, kawasan Jatinangor Kabupaten Bandung di samping kampus Ikopin, dan di Trans Studio Mall (TSM) Jalan Gatot Subroto.

"Bumbu sebanyak itu dipakai untuk lima hari biasa. Kalau di akhir pekan, bumbu itu hanya cukup untuk tiga hari," tambahnya.

Saat INILAH merasakan Mie Goreng Udang, keistimewaan makanan itu memang terasa. Dengan kekenyalan dan ukuran yang pas, mi dengan bumbu goreng gurih terasa dengan rasa pedas. Kenikmatan lebih terasa dengan bawang acar dan emping. Menyatu dengan mi itu juga terdapat sayuran kol, tauge dengan taburan bawang daun dan seledri. "Sebenarnya, ada menu yang paling direkomendasikan. Ada Mie Rebus Kepiting," imbuhnya.

Kuah yang disajikan, menurutnya, berasa pedas hangat dengan daging kepiting yang gurih memang menjadi paduan yang pas. Selain itu, ada nasi goreng kambing khas Aceh dan martabak yang lebih mirip dengan telur dadar.

Meski banyak mendapat pujian dari pelanggan, pria yang sudah puluhan tahun menggeluti bisnis masak-memasak itu tidak antikritik. Ibra mengatakan, kritikan dari konsumen itu justru yang selalu dinantinya kala setiap konsumen menghabiskan makanan yang disajikan.

"Saya terbuka untuk dikritik, dan lebih baik dikritik. Apa kata konsumen dan pelanggan itu kan masukan bagi kita," ucapnya.

Sebagai juru masak, meski bukan koki Istana, dia mengaku pernah memasak untuk kepala negara. Diantaranya, mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, Abdurrahman Wahid, hingga BJ Habibie. Hubungan baik pun dijalin dengan keluarga kepresidenan beberapa tahun sejak dia belajar kali pertama di Jakarta.

Penasaran? Ada baiknya singgah di Kedai Aceh Cie Rasa Loom. Sesuai dengan namanya, Coba Rasa Lagi, pengunjung dijamin ketagihan untuk datang lagi dan datang lagi. Apalagi, kedai ini buka selama 24 jam nonstop.
sudah dibumbui. Makanya, mi mentah yang hanya direbus itu bisa pula dinikmati langsung tanpa kuah. Keistimewaan lainnya, kata Ibra, bumbu yang dipakai untuk meracik makanan yang biasanya ditumis, digoreng, dan direbus.

sumber : inilahkoran.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q