03 Oktober 2013
Banda Aceh - Iwan (21 thn) warga Kompleks Budha Tzu Chi, Gampong
Panteriek, Kecamatan Luengbata, Banda Aceh, diamuk massa setelah
dipergoki mencabut berdera Partai Nasional Aceh (PNA) yang dipancang di
pinggir Jalan Mr Muhammad Hasan, Gampong Batoh, Banda Aceh, Rabu (2/10)
dini hari kemarin.
Informasi diperoleh Serambi, Iwan yang
sehari-hari pedagang kacang rebus keliling ini, diamuk massa sekitar
pukul 02.00 WIB tak jauh dari lokasi bendera oranye partai itu
dicabutnya. Beruntung pengurus PNA bersama aparat Polsek Luengbata cepat
tiba di lokasi, sehingga aksi ‘pengadilan ala jalanan’ itu bisa
dikendalikan. Disebut-sebut, Iwan pernah dirawat di RSJ Aceh.
Juru Bicara PNA, Thamren Ananda mengatakan, terkait amukan massa ia tak
bisa memastikan siapa saja yang berada di antara massa. “Intinya ketika
pelaku mencabut bendera PNA langsung diteriaki dan amuk massa pun tak
terkendali. Kami yang mendapat kabar itu bergegas ke lokasi untuk
mengamankan pelaku dan mengkoordinasikan hal itu ke polisi,” katanya.
Bila dalam pembuktiannya pelaku murni mengalami ganguan jiwa, tambah
Thamern, pasti ada pertimbangan pihaknya. “Tentu ada pertimbangan
kemanusiaan dan akan kita kembalikan ke keluarganya. Tapi yang kita
khawatiran ada pihak yang punya tedensi politik terhadap PNA, tentu beda
pula ceritanya,” ujar Thamren seraya mengatakan akan melaporkan
kejadian itu ke DPW PNA.
Sementara Kapolresta Kombes Pol Moffan
MK SH melalui Kapolsek Luengbata AKP Bob Ilham Harahap mengatakan,
berdasarkan keterangan keluarga dan keuchik tempat pelaku menetap,
pemuda itu memang pernah di rawat di RSJ Aceh. Pihak keluarga juga
menyebutkan bahwa Iwan juga punya riwayat penyakit epilepsi (ayan).
“Pemuda itu sudah dikembalikan ke keluarga dan aparat desa. Proses
penyerahannya tetap kita koordinasikan dengan pengurus PNA,” tambah
Kasat Intelkam Polresta AKP Apriadi. Sementara Iwan yang sempat ditanyai
Serambi mengatakan ia mencabut bendera PNA untuk ditempel digerobak
becak dagangannya.
Sumber : 91.8 KISS FM Aceh
Banda Aceh - Iwan (21 thn) warga Kompleks Budha Tzu Chi, Gampong Panteriek, Kecamatan Luengbata, Banda Aceh, diamuk massa setelah dipergoki mencabut berdera Partai Nasional Aceh (PNA) yang dipancang di pinggir Jalan Mr Muhammad Hasan, Gampong Batoh, Banda Aceh, Rabu (2/10) dini hari kemarin.
Informasi diperoleh Serambi, Iwan yang sehari-hari pedagang kacang rebus keliling ini, diamuk massa sekitar pukul 02.00 WIB tak jauh dari lokasi bendera oranye partai itu dicabutnya. Beruntung pengurus PNA bersama aparat Polsek Luengbata cepat tiba di lokasi, sehingga aksi ‘pengadilan ala jalanan’ itu bisa dikendalikan. Disebut-sebut, Iwan pernah dirawat di RSJ Aceh.
Juru Bicara PNA, Thamren Ananda mengatakan, terkait amukan massa ia tak bisa memastikan siapa saja yang berada di antara massa. “Intinya ketika pelaku mencabut bendera PNA langsung diteriaki dan amuk massa pun tak terkendali. Kami yang mendapat kabar itu bergegas ke lokasi untuk mengamankan pelaku dan mengkoordinasikan hal itu ke polisi,” katanya.
Bila dalam pembuktiannya pelaku murni mengalami ganguan jiwa, tambah Thamern, pasti ada pertimbangan pihaknya. “Tentu ada pertimbangan kemanusiaan dan akan kita kembalikan ke keluarganya. Tapi yang kita khawatiran ada pihak yang punya tedensi politik terhadap PNA, tentu beda pula ceritanya,” ujar Thamren seraya mengatakan akan melaporkan kejadian itu ke DPW PNA.
Sementara Kapolresta Kombes Pol Moffan MK SH melalui Kapolsek Luengbata AKP Bob Ilham Harahap mengatakan, berdasarkan keterangan keluarga dan keuchik tempat pelaku menetap, pemuda itu memang pernah di rawat di RSJ Aceh. Pihak keluarga juga menyebutkan bahwa Iwan juga punya riwayat penyakit epilepsi (ayan).
“Pemuda itu sudah dikembalikan ke keluarga dan aparat desa. Proses penyerahannya tetap kita koordinasikan dengan pengurus PNA,” tambah Kasat Intelkam Polresta AKP Apriadi. Sementara Iwan yang sempat ditanyai Serambi mengatakan ia mencabut bendera PNA untuk ditempel digerobak becak dagangannya.
Sumber : 91.8 KISS FM Aceh