">

Sabtu, 05 Oktober 2013

Pengusaha Nasional : Aceh Tidak Pernah Dapat Nilai Tambah Dari Produknya

Do you want to share?

Do you like this story?

04.10.2013 - PENGUSAHA NASIONAL : ACEH TIDAK PERNAH DAPAT NILAI TAMBAH DARI PRODUKNYA

Banda Aceh - Pengusaha nasional Hasyim Dojojohadikusumo mengatakan bahwa, Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun patut disayangkan, negeri ini tidak pernah mendapatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkan.

Hal ini dikatakan Hasyim saat memberi kuliah umum di Unsyiah dengan tema perspektif bisnis dan solusi manajerial untuk pertumbuhan usaha kecil dan menengah.

Hasyim mencontohkan, bahwa Aceh memiliki produk karet, namun karet milik Aceh langsung dijual mentah ke Medan. Dan di wilayah ini karet Aceh diproduksi menjadi barang setengah jadi, dan dipasarkan diseluruh Indonesia dan bahkan luar negeri.

"Dengan metode perdagangan seperti ini, Aceh tidak akan pernah mendapatkan nilai lebih dari berbagai produk alamnya," katanya.

Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia yang hari ini semakin tidak menentu, membutuhkan terobosan besar, dan salah satunya adalah membangun kembali sistem ekonomi kerakyatan. "Sistem ekonomi ini sudah puluhan tahun silam dicetuskan oleh founding father kita, Wakil Presiden M Hatta," ujarnya.

Ia melanjutkan, sistem ekonomi kerakyatan dapat dijalankanya hanya dnegan kiat-kiat sederhan. "Dan untuk sukses kita harus membudayakan kedisplinan, kerja keras, budaya tepat waktu," tukasnya.

Ia menambahkan, kedepan, pada abad 21 perekonomian dunia akan dikuasai oleh China, karenanya kita perlu menguasai bahasa China.

"Saya juga ingin menekankan, bahwa salah satu cara sederhana dalam bisnis adalah menguasai teknologi. Dengan teknologi, kita bisa melebarkan sayap untuk pemasaran. Dengan begitu, pengusaha pun hemat biaya,” tandasnya. []


Sumber : Bisnis Aceh.
Informasi penting lainnya, klik disini --> www.facebook.com/KissTelevisi

KISS TV Kabel Banda Aceh
Twitter : @kisstvkabel

.
5 Oktober 2013
 
Banda Aceh - Pengusaha nasional Hasyim Dojojohadikusumo mengatakan bahwa, Aceh memiliki sumber daya alam yang melimpah, namun patut disayangkan, negeri ini tidak pernah mendapatkan nilai tambah dari produk yang dihasilkan.

Hal ini dikatakan Hasyim saat memberi kuliah umum di Unsyiah dengan tema perspektif bisnis dan solusi manajerial untuk pertumbuhan usaha kecil dan menengah.

Hasyim mencontohkan, bahwa Aceh memiliki produk karet, namun karet milik Aceh langsung dijual mentah ke Medan. Dan di wilayah ini karet Aceh diproduksi menjadi barang setengah jadi, dan dipasarkan diseluruh Indonesia dan bahkan luar negeri.

"Dengan metode perdagangan seperti ini, Aceh tidak akan pernah mendapatkan nilai lebih dari berbagai produk alamnya," katanya.

Menurutnya, kondisi ekonomi Indonesia yang hari ini semakin tidak menentu, membutuhkan terobosan besar, dan salah satunya adalah membangun kembali sistem ekonomi kerakyatan. "Sistem ekonomi ini sudah puluhan tahun silam dicetuskan oleh founding father kita, Wakil Presiden M Hatta," ujarnya.

Ia melanjutkan, sistem ekonomi kerakyatan dapat dijalankanya hanya dnegan kiat-kiat sederhan. "Dan untuk sukses kita harus membudayakan kedisplinan, kerja keras, budaya tepat waktu," tukasnya.

Ia menambahkan, kedepan, pada abad 21 perekonomian dunia akan dikuasai oleh China, karenanya kita perlu menguasai bahasa China.

"Saya juga ingin menekankan, bahwa salah satu cara sederhana dalam bisnis adalah menguasai teknologi. Dengan teknologi, kita bisa melebarkan sayap untuk pemasaran. Dengan begitu, pengusaha pun hemat biaya,” tandasnya. []


Sumber :
91.8 KISS FM Aceh

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q