">

Sabtu, 05 Oktober 2013

Jembatan tak Kunjung Siap, Jalur Transportasi Warga Lumpuh Total

Do you want to share?

Do you like this story?

jembatan gantung 05 Oktober 2013

Aceh Utara – Ratusan warga dari beberapa desa di Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara berharap proyek pembangunan jembatan gantung  yang mengubungkan antara Desa Mayang dan Desa Meucat kecamatan setempat agar segera dilanjutkan. Pasalnya, proyek dimaksud sudah ditelantarkan oleh pihak rekanan sejak bulan Juli 2013 lalu.

Sejak proyek jembatan berukuran 60×3 M dengan dana sebesar Rp 297 juta dari APBK 2013 itu terbengkalai, jalur transportasi ratusan warga dari puluhan desa lumpuh total. Warga yang hendak ke pusat Kota Lhoksukon terpaksa berputar lewat jembatan Desa Nga dengan jarak tempuh kurang lebih 5 kilometer.

Murdani (40) seorang warga Desa Mayang kepada AtjehLINK, Jumat (4/10/2010) mengatakan lantai jembatan itu menurut informasi yang didapatnya, telah dibongkar oleh pihak rekanan Bina Marga Aceh Utara sejak tiga bulan yang lalu, namun hingga kini belum dipasang kembali.
“Selama jembatan itu dibongkar, anak-anak yang hendak ke tempat pengajian pada malam hari, banyak yang tidak pergi lantaran takut malintas karena tidak ada lampu penerang di jembatan tersebut,“ kata Murdani.
Hal serupa dikatakan, Eritawati (35), ibu rumah tangga asal Desa Meucat. Dirinya sangat kesulitan melalui jembatan itu pada saat mengantar anaknya ke sekolah karena hanya dua balok yang dipasang dan harus memegang tali jembatan jika tak ingin jatuh ke sungai.
“Kalau dibiarkan melintas sendiri, saya khawatir anak saya yang masih duduk di bangku TK akan jatuh ke sungai. Pada saat turun hujan, saya terpaksa harus mengantar lewat jalur lain dengan naik bayar ojek Rp 5.000. Kami harapkan jembatan itu segera dilanjukan  rehabnya agar anak sekolah mudah melalui,“ harap Erita.
Kadis Bina Marga Aceh Utara, Risawan Bintara, secara terpisah menyebutkan pihaknya sudah memanggil dua kali pihak rekanan proyek itu untuk segera menyelesaikan rehab jembatan gantung tersebut.
“Pihak rekanan mengaku kendalanya jembatan itu tidak dilanjutkan karena sebelumnya mereka sulit mencari sling (tali bagian atas jembatan-red). Kalau sling itu sudah ada, jembatan itu akan segera diselaesaikan secepatnya. Kami harap masyarakat bersabar,“ sebut Risawan.
Sementara itu, pelaksana proyek dari CV Mina, T Iskandar saat dikonfirmasi AtjehLINK menyebutkan pihaknya sudah mendapatkan sling jembatan itu di Pekan Baru.

“Sebelumnya  kami sudah mencari sling itu  ke Jakarta dan Medan tidak ada, kalau tidak ada halangan akan sampai ke Aceh besok (Sabtu, 5/10/2013) dan kami perkirakan selesai sepuluh hari ke depan. Sedangkan perpanjangan kontrak kerja dari Dinas Bina Marga Aceh Utara sudah kita dapatkan,” terangnya.
Amatan AtjehLINK,  warga dan anak-anak yang melintas di jembatan tersebut harus ektra hati-hati agar tidak terpeleset dan jatuh ke sungai, sedangkan pada saat hujan turun warga memilih melewati jalur lain meskipun lebih jauh jarak tempuhnya.

sumber : AtjehLINK

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q