Wiranto (calon Presiden RI pada Pemilu 2014) |
14 September 2013
"Karena itu saat saya dilantik jadi Pangab, saya izin ke Presiden
Habibie untuk pergi ke Aceh dan mencabut status DOM, waktu saya umumkan
itu secara langsung rakyat Aceh begitu gembira dan histeris sampai saya
mau dijadikan orang keramat oleh mereka,"ujar Wiranto
JAKARTA -
Ketua Umum Partai HanuraWiranto kerap dituding terlibat dalam kasus
pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), seperti kasus Aceh dan juga
penculikan yang dilakukan tentara.
Saat disinggung soal tudingan tersebut, pensiunan Jenderal bintang empat
itu mengaku aneh bisa dituduh terlibat dalam kasus pelanggaran HAM,
karena ia justru merupakan orang yang tidak setuju dan mengupayakan
dihentikannya tindakan-tindakan tersebut.
"Termasuk juga
masalah Aceh, banyak yang bilang saya melanggar HAM di Aceh, disana ada
operasi jaring merah yang sejak 1987 memberantas Gerakan Pengacau
Keamanan (GPK) Aceh, disana mereka menyebutnya gerakan kemerdekaan, itu
semua jadi korban, baik TNI, GPK, maupun rakyat Aceh," ujar Wiranto di
Jakarta,
Saat itu rakyat Aceh balik bertanya, kenapa tentara
mengejar-ngejar mereka, padahal rakyat Aceh pada awal kemerdekaan dengan
sukarela menyerahkan harta benda mereka untuk membantu pemerintah RI
membeli pesawat pertama, kenapa sekarang mereka justru dicurigai.
"Saya cabut DOM, dengan menarik pasukan yang bukan organik aceh." tambah Wiranto.
Begitu juga dengan tindakan penculikan aktivis oleh tentara, ia juga
mengaku tidak tahu karena gerakannya tidak dilaporkan ke atas. Ia
mengakui adanya aksi tersebut, namun ia menyebut dirinya adalah orang
yang paling gencar meminta dan mengupayakan kasus tersebut dibongkar.
"Hal itu (penculikan) tidak sesuai dengan pemikiran saya, saya justru
mendorong untuk membongkar dan mengambil tindakan ke pelaku penculikan,
lalu saya tanya saya terlibat dimana?. Saya tidak membela diri, saya
hanya nyatakan kenyataannya," tandasnya.
sumber : Kabar ACEH
14 September 2013
"Karena itu saat saya dilantik jadi Pangab, saya izin ke Presiden Habibie untuk pergi ke Aceh dan mencabut status DOM, waktu saya umumkan itu secara langsung rakyat Aceh begitu gembira dan histeris sampai saya mau dijadikan orang keramat oleh mereka,"ujar Wiranto
JAKARTA - Ketua Umum Partai HanuraWiranto kerap dituding terlibat dalam kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), seperti kasus Aceh dan juga penculikan yang dilakukan tentara.
Saat disinggung soal tudingan tersebut, pensiunan Jenderal bintang empat itu mengaku aneh bisa dituduh terlibat dalam kasus pelanggaran HAM, karena ia justru merupakan orang yang tidak setuju dan mengupayakan dihentikannya tindakan-tindakan tersebut.
"Termasuk juga masalah Aceh, banyak yang bilang saya melanggar HAM di Aceh, disana ada operasi jaring merah yang sejak 1987 memberantas Gerakan Pengacau Keamanan (GPK) Aceh, disana mereka menyebutnya gerakan kemerdekaan, itu semua jadi korban, baik TNI, GPK, maupun rakyat Aceh," ujar Wiranto di Jakarta,
Saat itu rakyat Aceh balik bertanya, kenapa tentara mengejar-ngejar mereka, padahal rakyat Aceh pada awal kemerdekaan dengan sukarela menyerahkan harta benda mereka untuk membantu pemerintah RI membeli pesawat pertama, kenapa sekarang mereka justru dicurigai.
"Saya cabut DOM, dengan menarik pasukan yang bukan organik aceh." tambah Wiranto.
Begitu juga dengan tindakan penculikan aktivis oleh tentara, ia juga mengaku tidak tahu karena gerakannya tidak dilaporkan ke atas. Ia mengakui adanya aksi tersebut, namun ia menyebut dirinya adalah orang yang paling gencar meminta dan mengupayakan kasus tersebut dibongkar.
"Hal itu (penculikan) tidak sesuai dengan pemikiran saya, saya justru mendorong untuk membongkar dan mengambil tindakan ke pelaku penculikan, lalu saya tanya saya terlibat dimana?. Saya tidak membela diri, saya hanya nyatakan kenyataannya," tandasnya.
sumber : Kabar ACEH