
Ketua Umum Fokusgampi, Hasbullah Yunur,
dalam rilisnya kepada media, Rabu (22/8/2013), sangat menyayangkan sikap
pemerintah yang kurang peduli terhadap pohon-pohon yang ditanam
sepanjang trotoar Kota Beureunuen yang kini sudah layu, menguning dan
bahkan sudah banyak yang mati.
Para pedagang jugamengeluh dengan
kondisi gersang dan debu-debu akibat galian proyek drainase yang tak
kunjung selesai. Bahkan menurut mereka, lobang galian untuk drainase
tersebut sudah memakan korban pengendara roda dua atau empat yang
terperosok kedalamnya.
“Dari pantauan Senin 20 Agustus 2013,
kami melihatnya sendiri di lapangan dan memperkirakan hampir sekitar 70%
pohon yang ditanam di trotoar tersebut sudah mati,” ungkapnya.
Pohon tersebut sudah tumbuh sekitar dua
meter tingginya, membutuhkan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun
untuk pertumbuhannya, tetapi karena kurang disiram selama musim kemarau
ini sehingga banyak pohon yang mati. ‘Seharusnya pemerintah tahu bahwa
untuk menanam pohon itu butuh waktu yang lama sampai besar,dan tinggi,”
ungkapnya lagi.
“Kami menilai pemerintah terkesan tidak
menjaga apa yang sudah ada, sehingga terkesan di mata masyarakat agar
terciptanya proyek yang baru.”
Fokusgampi meminta kepada Pemkab Pidie
dibawah kepemimpinan Tgk Sarjani Abdullah dan M Iriawan SE agar segera
memanggil dinas-dinas terkait dengan masalah penanaman pohon di trotoar
Kota Beureunuen.
Sebagai perpanjangan tangan bupati,
lanjutnya, kepala dinas terkait harus sering melihat realita di
lapangan. ‘Jangan hanya duduk di kantor menuggu informasi dari
masyarakat,” kritiknya.
sumber : AtjehLink
Tidak ada komentar:
Posting Komentar