LHOKSEUMAWE - Umumnya untuk meningkatkan hasil panen padi di
Kabupaten Aceh Utara, petani sudah memberlakukan cara - cara dan tehnik
modern. Namun sejauh ini perkembangan ekonomi masyarakat di bidang
pertanian tetap saja tidak bobrok karena kurangnya dukungan pemerintah.
"Kalau di kaji, mayoritas petani kita sudah menerapkan trik - trik modern sekarang, dan hasilnya sangat menjanjikan, namun perputaran ekonomi petani ini yang masih manual. Bisa saja karena kurang perhatian pemerintah," kata Anggota Komisi B DPRK Aceh Utara, H Ibrahim Syech Ibras, saat berbincang dengan Bisnis Aceh, dikediamannya.
Dalam hal ini, Ibrahim Syech Ibras telah berupaya banyak melakukan berbagai hal khusus untuk membantu peningkatan ekonomi petani. Salah satunya, Ibras berhasil mempelopori BATAN () ke daerah kabupaten setempat.
Pada dasarnya, BATAN sudah memasuki ranah pertanian, perkebunan dalam skala nasional yang mengikat kerjasama kuat dengan pemerintah pusat. Kehadiran instansi non pemerintah ini bertujuan khusus yaitu untuk meningkatkan hasil panen padi secara nasionalisme.
Dia mengatakan, kelebihan dari BATAN ini, petani tidak hanya dibekali sekolah non formal atau tehniknya saja, namun juga diberikan modal operasional muli dari penanaman pertama hingga menuai panen. Hal itu dipastikan prosesnya secara swakelola.
"Dengan pogram BATAN ini setidaknya petani mendapat 10 ton / hektar. Ini sangat memudahkan para petani. Kalau untuk modal perawatannya, petani bisa tinggal memesannya ke Jakarta melalui BATAN ini," katanya kepada Bisnis Aceh.
Menurutnya, kabupaten Aceh Utara merupakan lahan terluas yang kaya akan lumbung padi. Dengan adanya pogram yang sangat menarik ini, katanya masyarakat Aceh sudah mengusul sekitar 1000 hektar sawah untuk BATAN.
"Di daerah lain di Indonesia, mereke sedang memperebutkan pogram ini," tutupnya, saat berbincang dengan Bisnis Aceh.
sumber : http://bisnisaceh.com Kamis, 08 Agustus 2013 13:24 WIB
"Kalau di kaji, mayoritas petani kita sudah menerapkan trik - trik modern sekarang, dan hasilnya sangat menjanjikan, namun perputaran ekonomi petani ini yang masih manual. Bisa saja karena kurang perhatian pemerintah," kata Anggota Komisi B DPRK Aceh Utara, H Ibrahim Syech Ibras, saat berbincang dengan Bisnis Aceh, dikediamannya.
Dalam hal ini, Ibrahim Syech Ibras telah berupaya banyak melakukan berbagai hal khusus untuk membantu peningkatan ekonomi petani. Salah satunya, Ibras berhasil mempelopori BATAN () ke daerah kabupaten setempat.
Pada dasarnya, BATAN sudah memasuki ranah pertanian, perkebunan dalam skala nasional yang mengikat kerjasama kuat dengan pemerintah pusat. Kehadiran instansi non pemerintah ini bertujuan khusus yaitu untuk meningkatkan hasil panen padi secara nasionalisme.
Dia mengatakan, kelebihan dari BATAN ini, petani tidak hanya dibekali sekolah non formal atau tehniknya saja, namun juga diberikan modal operasional muli dari penanaman pertama hingga menuai panen. Hal itu dipastikan prosesnya secara swakelola.
"Dengan pogram BATAN ini setidaknya petani mendapat 10 ton / hektar. Ini sangat memudahkan para petani. Kalau untuk modal perawatannya, petani bisa tinggal memesannya ke Jakarta melalui BATAN ini," katanya kepada Bisnis Aceh.
Menurutnya, kabupaten Aceh Utara merupakan lahan terluas yang kaya akan lumbung padi. Dengan adanya pogram yang sangat menarik ini, katanya masyarakat Aceh sudah mengusul sekitar 1000 hektar sawah untuk BATAN.
"Di daerah lain di Indonesia, mereke sedang memperebutkan pogram ini," tutupnya, saat berbincang dengan Bisnis Aceh.
sumber : http://bisnisaceh.com Kamis, 08 Agustus 2013 13:24 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar