">

Kamis, 08 Agustus 2013

KORBAN GEMPA ACEH RAYAKAN MALAM IDUL FITRI DI TENDA PENGUNGSIAN

Do you want to share?

Do you like this story?

07.08.2013 - KORBAN GEMPA ACEH RAYAKAN MALAM IDUL FITRI DI TENDA PENGUNGSIAN

Banda Aceh: Puluhan ribu korban gempa di Tanah Gayo yang meliputi Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah merayakan malam Idul Fitri 1434 Hijriah di tenda pengungsian setelah gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter merusakkan rumah mereka pada 2 Juli 2013.

"Di daerah kami ada sekitar 48 ribu jiwa korban yang kehilangan rumah dan sementara tinggal di bawah tenda keluarga dan pengungsian," kata Kabag Humas Sekdakab Aceh Tengah Mustafa Kamal yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu (7/8).

Dia mengatakan, para korban gempa ada yang mendirikan tenda keluarga di dekat puing reruntuhan rumah akibat bencana gempa, selain ditampung di tenda pengungsian.

Pemerintah akan membangun kembali ribuan unit rumah bagi korban gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Gempa juga mengakibatkan 35 orang penduduk Aceh Tengah meninggal dunia dan delapan jiwa di Bener Meriah.

Mustafa Kamal menjelaskan Pemkab Aceh Tengah telah memutuskan pelaksanaan takbiran menyambut hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah hanya digelar di masjid dan musala.

"Artinya, tidak ada takbiran keliling dan konvoi kendaraan pada malam menyambut hari raya puasa tahun ini. Takbiran agar dikumandangkan di masjid, dan surau-surau di Aceh Tengah," katanya.

Menurut dia, takbiran dengan melakukan konvoi kendaraan keliling merupakan syiar yang baik namun terkadang pelaksanaannya dihadapkan kepada beberapa persoalan. "Pengalaman selama ini, sering terjadi kericuhan di sepanjang jalur lalu lintas yang dilalui peserta takbiran konvoi kendaraan, bahkan terkadang terjadi gesekan antarkelompok masyarakat," kata dia menjelaskan.

Bahkan juga sering di antara peserta takbir, terutama kalangan anak-anak yang menggunakan kendaraan bak terbuka dan kondisi itu tentunya membahayakan keselamatan jiwa.

Selain itu terkadang sering terjadi lempar melempar terutama  anak-anak dan remaja peserta takbir keliling konvoi kendaraan. "Karenanya, pemerintah bersikap takbiran Idul Fitri cukup digelar di masjid atau meunasah (musala) di Aceh Tengah," kata Mustafa Kamal. []

---

Sumber : Antara / Metro TV
Informasi penting lainnya, klik disini --> www.facebook.com/KissTelevisi

KISS TV Kabel Banda Aceh
www.kissaceh.tv

.Banda Aceh: Puluhan ribu korban gempa di Tanah Gayo yang meliputi Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah merayakan malam Idul Fitri 1434 Hijriah di tenda pengungsian setelah gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter merusakkan rumah mereka pada 2 Juli 2013.

"Di daerah kami ada sekitar 48 ribu jiwa korban yang kehilangan rumah dan sementara tinggal di bawah tenda keluarga dan pengungsian," kata Kabag Humas Sekdakab Aceh Tengah Mustafa Kamal yang dihubungi dari Banda Aceh, Rabu (7/8).

Dia mengatakan, para korban gempa ada yang mendirikan tenda keluarga di dekat puing reruntuhan rumah akibat bencana gempa, selain ditampung di tenda pengungsian.

Pemerintah akan membangun kembali ribuan unit rumah bagi korban gempa di Aceh Tengah dan Bener Meriah. Gempa juga mengakibatkan 35 orang penduduk Aceh Tengah meninggal dunia dan delapan jiwa di Bener Meriah.

Mustafa Kamal menjelaskan Pemkab Aceh Tengah telah memutuskan pelaksanaan takbiran menyambut hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriah hanya digelar di masjid dan musala.

"Artinya, tidak ada takbiran keliling dan konvoi kendaraan pada malam menyambut hari raya puasa tahun ini. Takbiran agar dikumandangkan di masjid, dan surau-surau di Aceh Tengah," katanya.

Menurut dia, takbiran dengan melakukan konvoi kendaraan keliling merupakan syiar yang baik namun terkadang pelaksanaannya dihadapkan kepada beberapa persoalan. "Pengalaman selama ini, sering terjadi kericuhan di sepanjang jalur lalu lintas yang dilalui peserta takbiran konvoi kendaraan, bahkan terkadang terjadi gesekan antarkelompok masyarakat," kata dia menjelaskan.

Bahkan juga sering di antara peserta takbir, terutama kalangan anak-anak yang menggunakan kendaraan bak terbuka dan kondisi itu tentunya membahayakan keselamatan jiwa.

Selain itu terkadang sering terjadi lempar melempar terutama anak-anak dan remaja peserta takbir keliling konvoi kendaraan. "Karenanya, pemerintah bersikap takbiran Idul Fitri cukup digelar di masjid atau meunasah (musala) di Aceh Tengah," kata Mustafa Kamal.
sumber : 91.8 KISS FM Aceh
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q