Ketinggian air masih mencapai satu meter lebih, sementara di beberapa kawasan pedalaman, ketinggian air masih berada antara dua hingga tiga meter.
Di Kecamatan Lhoksukon misalnya, luapan banjir masih tinggi hingga terpaksa ribuan jiwa mengungsi di sejumlah titik. Hal ini juga memaksa Kepala Lembaga Pemasyarakatan Lhoksukon Aceh Utara kembali mengevakuasi para narapidana, mengingat semakin sulitnya pasokan air bersih dan listrik yang menjadi kebutuhan pokok para tahanan.
Upaya evakuasi narapidana ini berlangsung sejak Rabu pagi, 27 Desember 2014 di bawah pengawalan ketat sejumlah personel Brimobda Aceh dan puluhan personel Kepolisian dari Mapolres Aceh Utara, propinsi Aceh. Mereka, akan di titipkan di sejumlah lapas di antaranya Lapas Kota Langsa, Aceh Timur, Aceh Tamiang dan Kabupaten Bireun karena daerah tersebut relatif aman dibandingkan kabupaten Aceh Utara paska dilandaa bencana banjir.
Dalam suasana banjir, para narapidana ini dibawa dengan menggunakan perahu motor cepat untuk melewati genangan air setinggi satu meter lebih. Beruntung, evakuasi berjalan lancar dan hanya membutuhkan waktu sekitar dua jam kendati hanya dilengkapi dua speedboat untuk mengangkut enam puluh narapidana lapas Lhoksukon tersebut.
Selain menurunkan puluhan personel, Kepolisian dari Mapolres Aceh Utara, satu Peleton anggota Brimobda Polda Aceh turut memperketat proses evakuasi tersebut. Sementara itu, satu Tim dari Badan penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Utara juga turut serta dalam memperlancar evakuasi ini.
Selain mengerahkan dua speedboat untuk melewati genagan banjir, tiga unit mobil tahanan juga telah disiapakan untuk membawa para tahanan hingga menuju ke lokasi penampungan sementara di beberapa Lapas lain di Kabupaten Aceh yang masih aman dari jangkauan banjir.
Kapolres Aceh Utara, AKBP Gatot Sujono, menyebutkan, evakuasi ini merupakan ketiga kalinya setelah sebelumnya sekitar seratus dua puluh narapidana seluruhnya telah di evakuasi secara bertahap. Pihkanya akan melakukan pengawalan secara ketat mulai dari Lapas Lhoksukon hingga ke lokasi baru yang dititipkan.
Menurut Gatot, upaya ini dilakukan mengingat kondisi lapas yang tidak memungkinkan ditempati para narapidan. Selain karena kesulitan air bersih, pasokan listrik dan logistik selama musibah banjir mengalami hambatan. Oleh karena itu, para narapidana ini akan dititipkan sementara waktu di beberapa rutan.
Dikepung Banjir
Seperti diberitakan sebelumnya, Lembaga Pemasayarakatan Lhoksukon Aceh Utara ini berada di tengah kepungan banjir dan hanya dapat diakses masuk dengan menggunakan speedboat, akibat genangan banjir masih cukup tinggi dari kondisi normal.
Tercatat sekitar 204 orang narapidana menghuni lapas lhoksukon, delapan di antaranya wanita dan sisanya laki-laki. Seluruhnya telah dievakuasi menuju lokasi sementara. Mereka akan dikembalikan jika kondisi lapas mulai normal dari musibah banjir.
Laporan: Mukhlis Amin/ ANTV/ Lhokseumawe
sumber : viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar