">

Sabtu, 18 Oktober 2014

15 Oktober Pengapalan Terakhir Gas PT.Arun ke Korea & Jepang

Do you want to share?

Do you like this story?

Kapal Hanjin Pyeong Taek, kapal milik Korea Selatan
 yang mengangkut gas trakhir dari PT. Arun NGL,
 Aceh, Rabu 15 Oktober 2014.
Lhokseumawe - PT Arun NGL pada hari Rabu, 15 Oktober 2014, melakukan pengapalan pengiriman gas alam cair (LNG) terakhir ke Korea Selatan.

Perusahaan non profit yang sahamnya dimiliki Pertamina 55 persen, Exxon Mobil Indonesia Inc. 30 persen, dan Japan Indonesia LNG Co.Ltd 15 persen itu berhenti beroperasi, setelah mengekspor sebanyak 4.269 kali LNG ke Korea dan Jepang.

“Kembali pada 36 tahun lalu, pengapalan pertama dilakukan pada tanggal 14 Oktober 1978, jadi genap 36 tahun,” kata Direktur PT Arun NGL Gusti Azis di Aceh.

Perusahaan yang memiliki lapangan gas di Lhokseumawe, Aceh Utara, ini diresmikan oleh Prsedien Soeharto pada 1974.

Mantan Direktur Operasional PT Pertamina Gas ini mengatakan, Arun telah melakukan berbagai program Corporate Social Responcibility (CSR) lebih dari 500 ribu dolar. “Kami terus berkomitmen untuk berbuat yang terbaik demi bangsa dan negara,” kata Gusti.

Regasifikasi Gas
Setelah berakhirnya PT Arun, perusahaan yang memiliki cukup fasiltas ini akan dialihkan sebagai lokasi Regasifikasi Gas. Gas akan didatangkan dari ladang gas Tangguh dari Papua Barat. Dari Aceh, gas kemudian disuplai untuk memenuhi kebutuhan indutri lokal Aceh dan Sumatera Utara.

“Nah, karena ini fasiltas negara kalau nganggurkan sayang,” kata Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung, saat mengunjungi Aceh beberapa waktu lalu.

Menurutnya, nantinya usai dilakukan regasifikasi, gas-gas tersebut akan dialirkan melalui pipa menuju pelabuhan Belawan Medan, Sumatera Utara. Ia juga optimistis pengalihan fungsi Arun akan memacu bertumbuhnya perkonomian di Aceh.

Soal kepemilikan, CT mengatakan, nantinya PT Arun sebagai tempat proses regasifiaksi gas akan dimiliki bersama oleh Pertamina dan Pemerintah Daerah Aceh. Presentasinya, Pertamina 70 persen dan Pemda Aceh 30 persen.

Sumber : Vivanews.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q