Banda Aceh - Tim Search and Rescue (SAR) Aceh akan
menghentikan sementara pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 setelah
beredar spekulasi bahwa pesawat tersebut dibajak. Penghentian pencarian
itu dilakukan untuk menunggu penyebab pasti hilangnya pesawat.
Kepala Kantor SAR Aceh, Budi Cahyadi, S.Sos, mengatakan, tim SAR Aceh sudah melakukan pencarian sejak 11 Maret lalu ke perairan Selat Malaka dan menyisir jalur-jalur Internasional. Pencarian melibatkan 22 personil SAR Aceh dengan menggunakan KM SAR Purworejo dari Batam dan sebuah helikopter.
"Kami akan menunggu dulu penyebab hilangnya pesawat," kata Budi saat dihubungi dari Banda Aceh, Sabtu (15/3/2014).
Hal ini disampaikan Budi terkait pernyataan PM Malaysia Najib Razak yang menyebutkan, hilangnya pesawat tersebut dari layar radar sipil merupakan aksi kesengajaan yang dilakukan seseorang di dalam pesawat.
SAR Aceh, sebut Budi, akan menunggu kepastikan penyebab hilangnya pesawat sehingga akan memudahkan proses pencarian. "Kami akan
memastikan apakah pesawat itu jatuh atau dibajak. Hal ini perlu kita lakukan agar memudahkan proses pencarian," jelasnya.
Selain itu, penghentian sementara proses pencarian dilakukan untuk memulihkan stamina 22 personil SAR yang sudah melakukan pencarian sejak lima hari lalu. Mereka juga harus melakukan perawatan kapal dan mengisi bahan bakar.
Selama proses pencarian dilakukan, pihaknya mengaku mengalami kesulitan karena faktor cuaca yang tidak bersahabat. Selain itu, tidak pastinya posisi terakhir posisi pesawat juga menjadi salah satu kendala dalam proses pencarian.
"Fokus pencarian kita hari ini disebelah utara Sabang. Kami menyusuri
jalur-jalur yang kerap dilintasi kapal-kapal dari berbagai negara namun
belum ada informasi yang mengarah ke pesawat naas itu," ungkap Budi.
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak menyatakan pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH 370 ternyata memang terus terbang selama berjam-jam setelah menghilang dari radar primer. Disampaikan Najib, hilangnya pesawat tersebut dari layar radar sipil merupakan aksi kesengajaan yang dilakukan seseorang di dalam pesawat.
Dikatakan Najib, gerakan pesawat selama periode menghilang dari radar primer itu, sejalan dengan aksi yang disengaja oleh seseorang di dalam pesawat tersebut. Meski begitu, Najib menegaskan, sejauh ini belum ada konfirmasi bahwa pesawat tersebut dibajak.
"Kemungkinan pembajakan masih ditelusuri, sebagaimana berbagai kemungkinan lainnya juga masih diselidiki," ujar pemimpin negeri Jiran itu dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Sama Sama, Kuala Lumpur.
"Meskipun adanya pemberitaan media bahwa pesawat dibajak, saya ingin jelaskan: kami masih menyelidiki semua kemungkinan mengenai apa yang menyebabkan MH370 melenceng dari jalur penerbangan semulanya," tandas Najib.
Sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak menyatakan pesawat Malaysia Airlines (MAS) MH 370 ternyata memang terus terbang selama berjam-jam setelah menghilang dari radar primer. Disampaikan Najib, hilangnya pesawat tersebut dari layar radar sipil merupakan aksi kesengajaan yang dilakukan seseorang di dalam pesawat.
Dikatakan Najib, gerakan pesawat selama periode menghilang dari radar primer itu, sejalan dengan aksi yang disengaja oleh seseorang di dalam pesawat tersebut. Meski begitu, Najib menegaskan, sejauh ini belum ada konfirmasi bahwa pesawat tersebut dibajak.
"Kemungkinan pembajakan masih ditelusuri, sebagaimana berbagai kemungkinan lainnya juga masih diselidiki," ujar pemimpin negeri Jiran itu dalam konferensi pers yang digelar di Hotel Sama Sama, Kuala Lumpur.
"Meskipun adanya pemberitaan media bahwa pesawat dibajak, saya ingin jelaskan: kami masih menyelidiki semua kemungkinan mengenai apa yang menyebabkan MH370 melenceng dari jalur penerbangan semulanya," tandas Najib.
sumber : detiknews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar