">

Minggu, 02 Maret 2014

Menikmati Pesona Tari Serambi Mekah

Do you want to share?

Do you like this story?

Jakarta - Sebagai propinsi yang terletak di paling Barat Pulau Sumatera, Aceh menjadi salah satu Propinsi di Indonesia yang mempunyai keunikan sendiri, baik dari sejarah maupun budaya dan adat istiadatnya. Untuk memperkenalkan
budaya dan kesenian Aceh ini, Galeri Indonesia Kaya mempersembahkan Pesona Tari Serambi Mekah pada Minggu, 02 Maret 2014 di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, West Mall Grand Indonesia lantai 8, Jakarta.

Dalam pertunjukan Pesona Tari Serambi Mekah oleh koreografer Teuku Admiral yang ditampilkan oleh Sanggar Galaxi Production Pimpinan Kusmawati ini, pengunjung Galeri Indonesia Kaya akan dihibur dengan beberapa Tarian dari Aceh yang Unik dan berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat Aceh hingga kini.

“Sebagai ruang publik yang berkomitmen untuk terus memperkenalkan dan melestarikan kebudayaan Indonesia, kali ini Galeri Indonesia Kaya ingin mendekatkan generasi muda dengan tarian Aceh yang sangat digemari masyarakat. Banyak orang yang mempersepsikan Aceh hanya memiliki Tari Saman, padahal ada banyak tarian Aceh lainnya yang menarik dan mengandung nilai-nilai budaya. Hal ini mendorong kami untuk menggandeng Kusmawati, seorang Seniman Senior untuk Bidang Tari, dalam memperkenalkan lebih banyak lagi Tarian dari Serambi Mekah tersebut dan menempatkan tari Aceh sebagai salah satu tari tradisional populer Indonesia,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation.

Dalam pertunjukan berdurasi 60 menit ini, Kusmawati beserta kelompoknya Galaxi-Production akan menampilkan 5 tarian Aceh. Kusmawati sendiri merupakan seorang  Alumni IKJ, dan pernah mendapatkan Ilmu Tari Aceh bersama Dosen IKJ yaitu Alm.Bapak Noerdin Dawoed dan Bapak Marzuki Hasan, dalam hal ini Kusmawati dan Kelompoknya akan memperkenal kan Tarian Aceh, di antaranya : Ratoeh Meuroen-Roen, Ratoeh Trieng, Bungong Jeumpa, Rateb dan Seudati yang bernuansa Islami seperti tarian Aceh lainnya. Ini tidak terlepas dari keberadaan Aceh sendiri yang merupakan Propinsi pertama di Indonesia yang memeluk Agama Islam, sehingga mendapat julukan Serambi Mekah.

Tari Ratoeh sendiri sangat berkembang hampir di seluruh pesisir pantai Aceh, sedangkan Saman adalah kesenian yang ada di daerah pedalaman, yaitu di Kabupaten Aceh Tengah dan Aceh Tenggara. Ada juga Tari Seudati yang berkembang di seluruh Kabupaten Aceh.

“Melalui penampilan di Galeri Indonesia Kaya, kami mengenalkan kembali Tari-Tarian Aceh kepada penonton sambil memperlihatkan beragamnya gerakan-gerakan di dalam tarian yang kami bawakan. Kami sangat mengapresiasi Galeri Indonesia Kaya yang menyediakan ruang publik bagi para seniman seperti kami untuk mengenalkan budaya dan kesenian kepada generasi muda dalam upaya melestarikan warisan leluhur yang sangat bernilai ini,”Kusmawati.

Berikut tarian yang dibawakan oleh Sanggar Galaxi Production Pimpinan Kusmawati dengan koreografer Teuku Admiral :
1. Tari Ratoeh Trieng
Ratoeh adalah Gerak atau bahasa, sedangkan trieng dalam Bahasa Aceh disebut Bambu. Tari ini menggunakan properti bambu sebagai teman bermain bagi si penari. Para penari menggunakan tongkat pemukul dalam menarikan tarian ini. Tari ini diiringi oleh alat music perkusi Aceh yang disebut Rapa’i dan vocal yang dinyanyikan oleh syeikh.

2. Tari Zikir
Ranteb  atau zikir merupakan tarian yang menceritakan tentang pujian hambanya kepada Tuhan Sag Pemilik Kerajaan Langit dan Bumi. Tari renteb ini adalah sebuah pengembangan tarian yang telah digarap oleh Teuku Admiral dengan tidak meninggalkan bentuk keaslian tarian. Gerakan pada tari ranteb berpegang Teguh pada gerakan tari tradisi Aceh yang berbentuk sufi.

3. Tari Seudati
Tari Seudati merupakan tari tradisi Aceh yang sudah ada sejak dulu kala yang ditarikan oleh 8 orang laki-laki. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman, tarian ini dapat juga dilakukan oleh wanita. Dalam Seudati, music yang digunakan adalah tubuh si penari yang terdiri dari pukulan ke dada, paha, tangan, ketrip jari serta vokal yang menjadi ciri khas tari Aceh pada umumnya. Tarian Seudati juga memiliki beberapa bagian, diantaranya Extra, yang dapat menggunakan lagu apa saja yang liriknya diubah ke dalam Bahasa Aceh dan Indonesia secara bebas. Pada kesempatan ini, Teuku Admiral menggabungkan lagu Kereta Malam yang dipopulerkan oleh Elvie Sukaesih yang diaplikasikan dalam gerakan tari Seudati.

4. Tari Bungeng Jeumpa
Tarian ini menggambarkan keceriaan, kelincahan dan kegembiraan anak-anak. Berbeda dengan tarian sebelumnya yang ditarikan oleh para penari yang lebih dewasa dengan gerakan yang lebih rumit, di Galeri Indonesia Kaya, Kusumawati membuat gerakan-gerakan yang lebih sederhana yang dibawakan oleh penari anak-anak.

5. Tari Meroen-roen
Meuroen-Roen dalam Bahasa Aceh artinya bersusun-susun. Ratoeh Meuroen-roen berarti gerakan bersusun-susun. Dalam tarian ini dalam satu kali lagu terdapat banyak gerak, minimal gerakan yang ditampilkan dalam satu lagu adalah lima gerakan sedangkan maksimal gerakan dalam satu lagu adalah dua puluh gerakan.

sumber : entertainment.seruu.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q