foto : ilustrasi |
Reje Kampung Linge, Kepada
Lintas Gayo.co, Minggu (9/2/14) menyebutkan akibat musim kemarau yang
telah berlangsung selama sebulan lebih, menyebabkan warganya harus
mengambil air minum maupun kebutuhan lainnya sejauh 8 kilo meter dari
tempat pemukiman mereka di Linge.
“Keluhan kami ini telah kami sampaikan
kepada pihak kecamatan namun hingga saat ini belum ada tanggapan, warga
juga sempat menggali sumur dirumah masing-masing namun airnya bau hingga
tidak bias dikonsumsi” , ujar Reje Linge itu.
Abdullah berharap kondisi mereka
terhadap kekurangan air bersih ini di beritakan melalui media online
agar para pembuat kebijakan di Ibu Kota Takengon cepat tanggap dengan
kondisi rakyatnya di musim kemarau ini, pintanya.
Kekeringan juga terjadi di Kampung Damar
Mulyo kecamatan Atu Lintang, dikawasan ini titik sumber air berada di
daerah jurang dan sangat sulit dilalui, kalaupun bias masyarakat harus
memikul air dari bawah untuk memmenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. “
Warga kami mungkin ada yang tidak mandi selama sepekan karena air sangat
sulit diperoleh, belu lagi untuk lahan pertanian yang kami miliki”
sebut Suhardi warga Kampung Damar Mulyo, Kecamatan Atu Lintang.
Keluhan yang sama disampaikan oleh warga
kampong Celala Kecamatan Celala, di kawasan ini lahan sawah mereka
terancam gagal panen, akibat mengalami kekeringan dimusim kemarau. “Kami butuh bantuan pemerintah agar air dapat disalurkan ke lahan sawah kami dengan upaya apapun secara darurat”, mohon mereka.
Terkait kondisi masyarakat di beberapa
titik di kawasan Aceh Tengah yang kesulitan air tersebut, Wakil Bupati
Aceh Tengah Drs. Khairul Asmara, saat dikonfirmasi via telepon
selurernya tidak mengangkat bahkan wartawan media ini sempat mendatangi
rumah dinas Wakil Bupati, namun petugas menyatakan bahwa orang nomor
dua di negeri antara yang berjuluk negeri diatas awan ini baru saja
keluar rumah dinasnya di jalan Leube Kader komplek Eks. PT. Alas Helou
Takengon Aceh Tengah.
sumber : LintasGayo.co
Tidak ada komentar:
Posting Komentar