">

Jumat, 07 Februari 2014

Kadin Indonesia : Promosi Investasi Aceh Harus Lebih Gencar

Do you want to share?

Do you like this story?

Koordinator wilayah barat KADIN suparno_aceh
Jakarta – Provinsi Aceh merupakan salah satu daerah investasi yang paling potensial di Indonesia. Bahkan saat ini Pemerintah Aceh sudah membuka kran investasi yang sangat besar baik di Sektor Agro Industri, Pariwisata, Infrastruktur dan Energi, Pe
rtambangan, hingga industry dan perdagangan. Sayangnya, Koordinator Wilayah Barat Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Suparno STP melihat gerakan promosi investasi di Aceh masih minim.
“Aceh ini dilema dengan masa lalu. Stigma daerah konflik tak bisa dihilangkan serta-merta seperti membalikkan telapak tangan. Jadi mau tidak mau, promosinya harus dilakukan dengan massif. Anggaran untuk promosi itu perlu ditingkatkan. Dan ini juga bagian dari investasi yang harus dilakukan Pemerintah Aceh untuk menggaet investor. Nggak murah memang,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (6/2/2014).
Masih menurut Presiden Gerakan Wirausaha Aceh (GWACH) itu, potensi investasi Aceh memang sudah menjadi buah bibir banyak pihak di sejumlah forum-forum bisnis nasional dan internasional. Bahkan sejumlah investor di sektor Agro Industri yang sudah menanamkan asetnya di sejumlah daerah acap kali bertanya perihal kenyaman berinvestasi di Aceh kepada dirinya. Secara personal, Suparno sudah melakukan sejumlah upaya untuk meyakinkan partner bisnisnya itu. Namun tetap saja, paranoida terhadap Aceh sebagai daerah konflik membuat para investor berpikir panjang.
“Bagi mereka, keamanan dan kenyamanan nomor satu. Namanya investasi kan untuk jangka panjang. Karenanya promosi investasi harus dilakukan secara terus-menerus untuk mendongkrak kepercayaan calon investor,” pungkasnya.
Di lain hal, Suparno yang juga Owner Restaurant Ayam Lepaas menyorot kesiapan masyarakat Aceh dalam menyambut investasi asing. Pemerintah Aceh punya pekerjaan rumah yang cukup besar untuk melakukan penyadaran publik sehingga masyarakat terbuka dengan pihak-pihak asing. Selama ini, konflik sosial yang terjadi antara masyarakat dengan perusahaan swasta sering sekali terjadi. Faktanya juga, tidak semua konflik tersebut sudah diselesaikan dengan baik.
“Itukan catatan tidak baik yang membuat calon investor khawatir. Pada dasarnya, itu memang dinamika. Nggak mungkin investasi itu tidak menimbulkan dinamika sosial. Namun semua itu harus diselesaikan dengan baik, biar calon investor yakin Aceh ini tidak antipati terhadap investor asing,” pintanya.
Dalam kesempatan yang sama, Samsul B Ibrahim, Anggota Caretaker KADIN Aceh menambahkan, pihaknya sebagai mitra pemerintah akan melakukan sejumlah upaya untuk meningkatkan gairah investasi di Aceh. Saat ini, KADIN Indonesia dibawah kepemimpinan Dr Rizal Ramli sedang menyiapkan perencanaan dan implementasi kebijakan strategis untuk meningkatkan kekuatan bisnis Indonesia.
“Dan Aceh menjadi salah satu daerah yang akan kita sokong untuk diprioritaskan. Sekarang, kami sedang mengupayakan agar Aceh bisa menjadi tuan rumah pertemuan Gubernur se-Sumatera yang akan membicarakan persoalan ekonomi global dan peluang optimalisasi investasi, rencananya akan dilaksanakan tahun ini” tutup Samsul.
 
sumber : THE GLOBE  JOURNAL

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q