">

Minggu, 05 Januari 2014

Bireuen PSSB Ingin Lepas Tanggungjawab

Do you want to share?

Do you like this story?

http://hababireuen.files.wordpress.com/2011/12/pssb.jpgBireun – Tim PSSB Bireuen sudah lima tahun menunggak membayar gaji Rudi Saari. Mantan pelatih PON Sumut itu membesut Laskar Kota Juang musim kompetisi 2009/2010. Kala itu, PSSB dimanajeri M Zaini Yusuf.
Menurut data yang diperoleh Serambi dari mantan manajemen PSSB Bireuen, Sabtu (4/1), tunggakan honor Rudi Saari di PSSB mencapai Rp 143.750.000 dari nilai kontrak yang mencapai Rp 300 juta. Kini selepas Rudi wafat, siapa yang akan menanggung atau membayar sisa gaji tersebut.

Karena, tak ada satupun mantan pengurus, manajer, atau manajemen tim mau menanggung sisa gaji tersebut. Tentu saja, sikap tersebut terkesan PSSB Bireuen ingin melepas tanggungjawa dalam pelunasan gaji Rudi Saari. Padahal, Rudi telah melakukan kewajibannya saat melatih Laskar Kota Juang.
Sementara pihak keluarga Rudi berharap inisiatif manajemen PSSB untuk melunasinya. Tapi, hingga kini belum ada pihak yang akan bertanggung jawab untuk membayar sisa honor pria yang membawa PON Sumut meraih perak di Riau 2012 lalu. Sementara Rudi kini meninggalkan seorang istri dan tiga anak yang masih sekolah dan butuh biaya. Siapa yang akan membayar sisa honor Rudi Saari di PSSB.
Mantan Manajer PSSB Bireuen, M Zaini Yusuf saat dikonfirmasi Serambi terkait tunggakan honor Rudi Saari, Sabtu (4/1) sore, mengatakan, untuk melunasi sisa honor mendiang Rudi Saari, dirinya mengajak manajemen PSSB, masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Bireuen untuk sama-sama mencari solusi dan memikirkannya.
“PSSB milik masyarakat Bireuen, bukan milik pribadi atau golongan, mari sama-sama kita pikirkan masalah tunggakan honor mendiang bang Rudi Saari, terutama Pemkab Bireuen yang memiliki kekuatan guna mencari solusi yang terbaik,” kata M Zaini.
Sementara itu, mantan sekretaris manajemen PSSB, Sastra Budi menambahkan, nilai kontrak Rudi Saari saat menjadi juru taktik Laskar Kota Juang mencapai Rp 300 juta. Namun dari jumlah tersebut sudah dibayar sebesar Rp 156.250.000, sisanya sekitar Rp 143.750.000 . “Surat perjanjian dan nilai kontrak serta bukti-bukti pembayaran honor almarhum bang Rudi Saari ada sama kami,” terang Sastra.
Mantan kombatan GAM tersebut membantah kalau pihaknya belum membayar sepeser pun honor Rudi. “Dari nilai kontrak Rp 300 juta, 30 persennya sudah kami bayar yaitu mencapai Rp 90 juta pada Mei 2010, ditambah honor per bulan sebesar Rp 17.500.000, total yang sudah kami lunasi mencapai Rp 156.250.000, dan sisa saat ini Rp 143.750.000,” tegas Sastra Budi.
Sebelumnya diberitakan, dua tim Aceh, PSSB Bireuen dan PSAP Sigli masih menunggak pembayaran honor Rudi Saari ketika membesut kedua klub itu. Pihak keluarga pun berharap inisiatif manajemen kedua klub untuk melunasi tunggakan itu.

sumber : Serambi Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q