foto : ilustrasi |
Laboratorim berteknologi canggih itu bertujuan mengawasi pangan segar lokal dari berbagai kemungkinan buruk yang dapat merusak mutu dan kesehatannya.
Tujuan utamanya untuk menjaga kemurnian pangan lokal dari pengaruh bahan kimia berbahaya dan kesegaran buah, sayur, biji-bijian, umbi-umbian, serta kacang-kacangan. Sehingga, bahan pangan yang belum diolah itu benar-benar aman untuk dikonsumsi.
Ini merupakan laboratorium terbaru yang didesain khusus menggunakaan mobil mini bus yang dilengkapi fasilitas alat uji. Tujuannya, menjangkau berbagai kawasan termasuk daerah terpencil dan mampu beroperasi langsung di lapangan.
Kepala Badan Ketahahan Pangan Provinsi Aceh Hasanuddin Darjo, Kamis (23/1), menyebutkan mobil laboratorium itu mematau langsung pangan lokal Aceh, mulai dari hasil panen di tingkat petani, pusat pasar penjualan, hingga ke warung penyedia makanan segar.
"Tes uji coba bisa segera diketahui di lapangan. Kalau kondisinya bagus, kami langsung beri tahu kepada pemiliknya. Tapi kalau kondisinya telah terpengaruh dengan bahan berbahaya hingga tidak layak konsumsi, kami imbau kepada pemiliknya untuk mencari jalan keluar," kata Hasanuddin Darjo.
Harapannya, masyarakat tidak lagi memakai bahan kimia berbahaya dan tidak mengonsumsi makanan merugikan kesehatan. "Kesediaan bahan makanan dan kesejahteraan ekonomi sangat penting. Tapi bangsa yang sehat dan cerdas jauh lebih penting," tambah mantan Bupati Aceh Tenggara itu. (Amiruddin Abdullah Reubee)
sumber : Metrotvnews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar