">

Kamis, 26 Desember 2013

"Mengenang Musibah Tsunami"

Do you want to share?

Do you like this story?

Tafakur
"Mengenang Musibah Tsunami"

Oleh Jarjani Usman

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: `Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’” (QS. al-Baqarah: 155-156).

Musibah memang berat untuk dikenang. Apalagi bagi orang-orang yang kehilangan anggota keluarga dan harta berharga. Namun bagi setiap orang mukmin, apa saja yang sudah menjadi ketentuan Allah akan tetap diterima dengan sabar, karena memang semua yang berasal dari Allah akan kembali kepadaNya.
Apalagi sudah disebutkan dalam Alquran: “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. 

Sesungguhnya yang demikian adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. al-Hadid: 22-23).
Jadi, bersabar termasuk sifatnya orang mukmin.  

Dalam hadits disebutkan tentang betapa mengagumkan sifat orang mukmin.  Semua yang menimpanya adalah baik.  Bila ditimpa kebaikan, ia bersyukur sehingga menjadi kebaikan baginya; dan bila ditimpa musibah keburukan, ia bersabar dan menjadi kebaikan baginya (HR. Muslim).

Apalagi pahala disediakan bagi orang yang bersabar dalam menghadapi musibah.  Rasulullah SAW menyebutkan bahwa besarnya balasan baik setimpal dengan besarnya ujian dan bala.  Dan siapa saja yang rela, maka akan memperoleh ridha Allah, dan yang ingkar, akan memperoleh azab-Nya (HR. At-Tirmizi) Oleh Jarjani Usman

“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: `Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun’” (QS. al-Baqarah: 155-156).



Musibah memang berat untuk dikenang. Apalagi bagi orang-orang yang kehilangan anggota keluarga dan harta berharga. Namun bagi setiap orang mukmin, apa saja yang sudah menjadi ketentuan Allah akan tetap diterima dengan sabar, karena memang semua yang berasal dari Allah akan kembali kepadaNya.
Apalagi sudah disebutkan dalam Alquran: “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya.

Sesungguhnya yang demikian adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri” (QS. al-Hadid: 22-23).
Jadi, bersabar termasuk sifatnya orang mukmin.

Dalam hadits disebutkan tentang betapa mengagumkan sifat orang mukmin. Semua yang menimpanya adalah baik. Bila ditimpa kebaikan, ia bersyukur sehingga menjadi kebaikan baginya; dan bila ditimpa musibah keburukan, ia bersabar dan menjadi kebaikan baginya (HR. Muslim).

Apalagi pahala disediakan bagi orang yang bersabar dalam menghadapi musibah. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa besarnya balasan baik setimpal dengan besarnya ujian dan bala. Dan siapa saja yang rela, maka akan memperoleh ridha Allah, dan yang ingkar, akan memperoleh azab-Nya (HR. At-Tirmizi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q