">

Selasa, 08 Oktober 2013

Dikepung Debu, Warga Kota Terancam ISPA

Do you want to share?

Do you like this story?

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEig1uq9jVf59hRWvzjIsvqscTqy3brcpg3oJvQgHzJTtSCnXlsgl_KREglTseETfSwwAXfh0HNWInVw6SHedWlhBrWFCtX6AJ30ui43nojMrzEztAcmRJIX2QNOEYQMj8jT7T0RkGUS8Ab1/s1600/debu_vulkanik_merapi_101103122628.jpg08 Oktober 2013

LHOKSEUMAWE-Debu beterbangan menghiasi jalan-jalan protocol Kota Lhokseumawe, dalam sepekan terakhir ini. Tak terkecuali di depan Kantor Walikota Lhokseumawe.
Diperparah lagi, pasca masuknya truk pengangkut batu ‘gajah’ untuk bahan penahan abrasi di kawasan Kp 3 hingga Pusong. Eksesnya,ribuan warga terancam Ispa dan Asma.Pemerintah Kota Lhokseumawe, dituding terkesan tak peduli dengan debu yang mengancam lalu lalang masyarakat dalam menjalankan aktivitas maupun anak-anak sekolah. Truk bertonase besar dengan bak terbuka alias tanpa ditutup terpal terus melaju mengejar paket “cepat - murah” kendati jelas merusak lingkungan.

“Yang penting proyek miliaran rupiah atas penimbunan jalan plus aspal hot mix tetap eksis di seantero jalan Samudera dan Malikussaleh. Soal kesehatan masyarakat terkesan Pemerintah Lhokseumawe tutup mata saja,” kata Samsuddin warga Simpang Empat, Lhokseumawe, mengomentari.Begitu pula komentar Rahmad, warga Cunda, kepada Rakyat Aceh, Minggu (6/10). Kata dia, seharusnya pemko, dapat mengingatkan kontraktor selaku penanggungjawab kemaslahatan warga Lhokseumawe untuk tetap menjaga lingkungan yang bersih.

Sementara itu, tanggapan ahli kesehatan melihat debu yang mengepung Kota Lhokseumawe, menganjurkan bagi warga penderita asma untuk menghindar lintasan yang sedang dikerjakan.“Bagi penderita asma untuk menghindar dari jalan yang berdebu atau sedang dikerjakan saat ini. Sebab, bagi penderita asma, debu jalanan akan menambah asma menjadi penderita katagori berat,” kata dokter Indra Buana, Ahli Paru dan Ispa, kepada Rakyat Aceh, Minggu (6/10).Lebih lanjut dikatakan dokter Indra yang membuka praktek di Lhokseumawe, debu juga menjadi factor ancaman bagi saluran napas akut. “Ini harus diwaspadai oleh warga,” ujarnya.

Sayangnya, Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya yang dicoba konfirmasi tak berhasil. Kendati di tiga nomor ponselnya melayang SMS.Pejabat nomor satu di kota berpenduduk mencapai 175 ribu jiwa ini tetap tidak ada balasan. Padahal sebelumnya, dianya cukup terbuka dengan wartawan saat jadi bahan pemberitaan hangat media local maupun nasional, menyangkut wanita yang duduk ngangkang saat berbonceng pada sepeda motor.
Kepala Dinas PU Kota Lhokseumawe, IR T Zahedi, MT, yang dihubung Rakyat Aceh, secara terpisah mengatakan pihaknya telah mengingatkan kontraktor. “Kita sudah ingatkan kontraktor. Ya, agar dua hari sekali untuk disiram,” katanya.
 
sumber : Rakyat Aceh

Top 5 News

Contact Us About Us Privacy Help Redaksi Info Iklan F A Q